Saturday, July 8, 2023

Tamu Dirjo


Hari itu Sabtu 8 Juli 2023. Rm. Hartanta masih harus ke Mertoyudan barangkali karena harus pertemuan panitia sesuai penyelenggaran Jambore Nasional dari Senin-Jumat 3-7 Juli 2023. Ketika Rm. Bambang sedang berada di depan laptop menjelang jam 10.00, seorang karyawan datang di kamarnya dan berkata "Romo, tamunipun sampun sami dhateng" (Romo, para tamu sidah datang). Rm. Bambang agak terkejut karena tidak ada informasi sebelumnya bahwa akan ada tamu. Tetapi Rm. Hartanta ternyata sudah memberi informasi ke karyawan. Hal itu dapat dibuktikan adanya kesiapan karyawan dengan tertatanya kursi dan adanya sajian teh dan snak untuk tamu.

Para tamu datang dari Paroki San Inigo Dirjodipuran, Sala. Mereka berjumlah 15 orang termasuk kedua romo, Rm. Saryanto dan Rm. Andri. "Kula instruksi dha manut nggih" (Saya komando, taat ya) kata Rm. Bambang yang diiyakan oleh para tamu. Rm. Bambang kemudian memerintahkan "Berdiri!! Ambil teh dan nikmati snak!!" Sambil tertawa terbahak-bahak para tamu langsung bergantian menuju meja yang ada termos teh dan 2 macam snak. Kemudian sambil menikmati sajian snak dan teh para tamu mendengarkan penjelasan singkat dari Rm. Bambang tentang Domus Pacis Santo Petrus termasuk para penghuni rama dan karyawan. Suasana kelakar terjadi seperti biasa kalau ada tamu. Rm. Ria, Rm. Yadi, dan Rm. Harto ikut menyambut. Tanya jawab terjadi dari para tamu ke para romo. 

Dari berbagai pertanyaan yang tampaknya menarik adalah "Apakah syarat agar para romo bisa tinggal di Domus". Jawaban para romo ada yang bilang "Bisa kerasan", ada "Senang terjamin", ada "Kalau sudah berumur 65 tahun". Para tamu agak terhenyak karena muncul penjelasan bahwa yang tinggal di Domus adalah "Yang taat kepada Uskup". Hal ini berdasarkan kenyataan para romo sepuh pada umumnya enggan berada di rumah tua Domus. Yang sudah tidak fit karena penyakit juga ada yang tidak mau pindah Domus. Bahkan ada yang sudah mendapatkan SK Uskup tapi tak pernah datang di Domus. Pertemuan ini berujung pada foto bersama. Tetapi sebelum foto Rm. Bambang bertanya "Apa dha gelem nyumbang dinggo dana pesta masing-masing romo Domus sing ulang taun tahbisan?" (Apakah bersedia menyumbang dana untuk pesta masing-masing romo yang berulang tahun tahbisan?). Ketika para tamu bertanya prosedur, Rm. Bambang berkata "Sing arep nyumbang aku nyediani kain bathik. Njupuk gratis. Ning nek digawa mulih saben siji mbayar satus ewu" (Aku menyediakan kain batik untuk para penyumbang. Kalau mau ambil tak usah bayar. Tetapi kalau dibawa pulang, satu potong Rp. 100.000). Maka sesudah foto bersama para tamu langsung merubung meja yang tersaji kain-kain batik.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...