Tampaknya paling tidak di Keuskupan Agung Semarang setiap bulan Juli dan Agustus ada keriuhan omongan di tengah umat tentang pastor. Hal itu terjadi karena di bulan-bulan itu memang kerap terjadi mutasi atau keputusan keuskupan berkaitan dengan pemindahan tempat tugas pastor. Kebetulan Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis Santo Petrus, ikut terlibat di banyak tambahan pelayanan di Kevikepan. Beliau juga banyak membawa berita-berita pastoral bagi para romo Domus terutama ketika berada dalam kesempatan makan bersama. Tentu saja itu juga termasuk mutasi para romo. Biasanya Rm. Suntara dan Rm. Bambang mengetengahkan komentar "Pokoknya kalau belum ada SK Keuskupan dan dikirim serta diberitakan resmi, kita anggap isu saja". Tetapi bagi para romo Domus sudah ada yang jelas berpindah berdasar SK Keuskupan. Pada Kamis 13 Juli 2023 pada waktu makan pagi dibacakan kiriman 2 lembar SK Keuskupan. SK itu berisi penetapan Rm. Sari Jatmiko dan Rm. Jarot pindah dan tinggal di Domus Pacis Santo Petrus. SK Rm. Sari per 1 Juli 2023 merupakan semacam peresmian saja pindah dari Pugeran karena beliau telah berada di Domus sejak Februari 2023. Sedang Rm. Jarot per 1 Agustus 2023.
Sebenarnya suara-suara umat tentang mutasi romo-romo juga dijumpai oleh Rm. Bambang. Beberapa tamu sering menyinggung kabar kepindahan romonya. Itu juga terjadi pada Kamis 13 Juli 2023. Sebenarnya yang ditemui oleh Rm. Bambang adalah beberapa orang yang sudah janjian dengan Rm. Hartanta. Rm. Hartanta pada pagi hari itu minta Rm. Bambang menerima tamu-tamu itu. Ketika Rm. Bambang bertanya "Sing rawuh rombongan napa namung keluarga?" (Yang datang rombongan atau keluarga), Rm. Hartanta menjawa "Keluarga". Ketika tamu datang, yang terdiri dari 5 orang, dan berjumpa dengan Rm. Bambang atas nama Rm. Bambang, perjumpaan pun tetap penuh keakraban dan kelakar. Kelima orang tamu itu berasal dari 3 paroki. Ternyata mereka juga membicarakan romo-romonya yang akan pindah dan dapat ganti romo baru. Dalam pembicaraan ini muncul pikiran Rm. Bambang untuk mengacau para tamu. Salah satu yang dikacau adalah yang berasal dari Paroki Bintaran. Mereka berceritera kepada Rm. Bambang bahwa Rm. Tri Widi akan pindah ke kota tertentu di Keuskupan Agung Semarang. Rm. Bambang membantah dan mengatakan bahwa romo akan ke luar Jawa. Lalu 2 ibu dari Bintaran minta Rm. Bambang untuk bersama mengirim vidcall ke Rm. Tri Widi. Di situ Rm. Bambang omong aneh-aneh yang membuat 2 ibu tertawa-tawa. Rm. Bambang juga mengucap ke Rm. Tri Widi "Selamat jadi pastor di Papua yaaaaa".
No comments:
Post a Comment