Ini adalah hari Rabu 12 Juli 2023. Ini adalah peristiwa yang menyangkut Bu Rini. Bapak Tarto, paman Bu Rini menderita sakit amat berat dan harus opname di RS Panti Rapih. Kondisinya memang sudah amat parah. Pada jam 03.12 Bu Rini mengirim WA berita tentang Pak Tarto dan mengatakan bahwa beliau belum menerima Sakramen Minyak Suci. Pada jam 04.45 Rm. Bambang memberi informasi sanggup menerimakan Sakramen Orang Sakit. Pristiwanya memang menyangkut Bu Rini. Bu Rini memang dekat dengan Rm. Bambang semenjak tinggal di Domus Pacis Puren, Pringwulung. Tetapi lebih dari itu Bu Rini adalah salah satu relawan Domus setia hingga kini di Domus Pacis Santo Petrus bersama dengan Bu Titik dari Ambarrukmo. Rencana menerimakan Sakramen itu disampaikan oleh Rm. Bambang kepada Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus pada waktu makan pagi.
Pada jam 08.50 Rm. Bambang sudah berada di RS Panti Rapih. Dia dijemput dari Domus oleh Bu Rini dan Bu Katrin, adik Bu Rini. Sebenarnya Rm. Bambang ikut merasa berprihatin dengan kondisi Pak Tarto. Maklumlah Pak Tarto dulu termasuk pengagum peran almarhum ayah Rm. Bambang. Bahkan Pak Tarto juga selalu teringat oleh almarhum kalau berjumpa dan katanya kalau membicarakan Rm. Bambang. Tetapi, ketika masuk lorong RS Panti Rapih menuju kamar opname Pak Tarto, Rm. Bambang mengalami perasaan kegembiraan khusus. Tidak sedikit perawat yang merasa terkejut atas kehadiran Rm. Bambang dan ada yang bilang "Naaah, bagus sekali romo mengunjungi kami. Sudah berapa tahun romo tidak tampak di Panti Rapih?" Tak sedikit perawat dan tenaga rumah sakit yang cukup lama di RS Panti Rapih begitu melihat Rm. Bambang langsung menghampiri dan menyalami. Lalu muncul celotehan kelakar seperti zaman dulu. Maklumlah, hingga tahun 2010 Rm. Bambang sejak 1983 banyak membantu kegiatan-kegiatan kerohanian bagi tenaga-tenaga RS Panti Rapih. Bahkan ketika mendapatkan libur khusus, pada Mei 2006 dia sebulan penuh terlibat dalam beberapa bidang karya rumah sakit. Ketika berada di perjalanan menuju RS Panti Rapih, Rm. Bambang berkata kepada Bu Rini dan Bu Katrin "Biyen nek aku diundang permiyakan, kerep-kerep terus ditari isa tambah apa ora" (Dulu kalau aku diminta melayani Sakramen salah satu pasien, kerap ditanya bisa diminta tambah tidak). Ternyata benar, ketika sudah siap melayani Sakramen untuk Pak Tarto, petugas rumah sakit bertanya "Romo, yen mangke tambah setunggal saget mboten?" (Romo, bagaimana kalau nanti tambah satu lagi?). Rm. Bambang mengiyakan bisa. Rm. Bambang, ketika akan melayani yang kedua, petugas lain mendekat dan berkata "Romo capek tidak? Apa bisa kalau ada 2 pasien lagi minta Sakramen?" Maka hari itu sesudah hampir 10 tahun tidak melayani Sakramen Orang sakit, hari itu Rm. Bambang menerimakan untuk 4 orang pasien di RS Panti Rapih. Dalam hal ini ternyata Pak Tarto pada jam 20.30 dipanggil Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment