Wednesday, July 26, 2023

Lamunan Pekan Biasa XVI

Kamis, 27 Juli 2023

Matius 13:10-17

10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" 11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. 12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. 15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. 16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang pengajar disebut hebat karena kemampuannya menjelaskan tentang pengetahuan. Orang umum hanya mampu mendengarkan paparannya.
  • Tampaknya, seorang ahli dapat disebut hebat karena dalam paparannya bisa menceiterakan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan. Orang umum bisa kagum karena bisa melihat yang diomongkan tetapi tidak punya pengetahuan untuk memahaminya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun hanya menjadi pendengar dan bisa melihat tanpa kemampuan menghadirkan penjelasan, orang dapat merasakan kebahagiaan mendalam melebihi kaum cendekia yang sibuk dengan hal-hal yang ada di otak berkaitan dengan realitas surgawi yang ada di wujud duniawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah tersentuh oleh realitas surgawi yang menghadirkan sukacita mendalam dalam peristiwa-peristiwa duniawi karena hatinya ikut mendengar dan melihat yang ditangkap oleh telinga dan mata.

Ah, yang hebat itu ya yang punya banyak teori untuk menghadapi dunia.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...