Sunday, July 30, 2023

PIA dan PIR Paroki Bintaran


Pagi itu, Minggu 30 Juli 2023, di aula Domus Pacis Santo Petrus sudah tertata kursi berbentuk "U" sejumlah 70 buah dan di bagian belakang ada bangku duduk. Bangku-bangku duduk itu dipindahkan dari bagian barat aula yang biasa untuk menerima tamu. Sound system juga sudah disiapkan dengan 2 loudspeaker. Selain itu keyboard Rm. Bambang juga berada di deretan untuk para romo yang duduk di kursi roda. Keadaan ruangan seperti itu sudah terjadi beberapa kali. Para karyawan sudah tahu untuk menata kursi dan peralatan lain yang dibutuhkan kalau ada rombongan tamu yang terdiri dari banyak kanak dan atau remaja. Tentu saja mereka datang bersama para pendamping. Dan pada pagi Minggu terakhir Juli 2023 itu yang datang adalah kanak-kanak dan remaja kelompok Pendampingan Iman Anak (PIA) dan Pendampingan Iman Remaja (PIR) dari Paroki Santo Yusuf Bintaran, Jogjakarta. 

Bu Rini, salah satu relawan Domus, sudah datang cukup pagi. Ternyata dia sudah dihubungi oleh koordinator tamu untuk membantu menyiapkan konsumsi. Sebenarnya karyawan Domus sudah diminta oleh Rm. Hartanta, direktur Domus, untuk menyiapkan teh dan snak. Tetapi Bu Rini datang juga membawa snak. Maka untuk welcome snack makannya jadi berlimpah. Para tamu masuk Domus selewat jam 09.15. Rm. Bambang sudah siap menyambut dengan mengenakan jubah putihnya. Anak-anak dan para remaja langsung menyalami Rm. Bambang disusul oleh para pendamping. Ketika semua sudah duduk di kursi, muncullah Rm. Ria, Mgr. Blasius, dan Rm. Harto. Tentu saja kehadiran ketiga romo ini membuat semua tamu berdiri lagi dan bergerak menyalaminya. Dan acara salam-salaman ini ternyata juga menghadirkan kegembiraan. Setelah salam-salaman pendamping mengajak menyanyikan beberapa lagu anak yang diiringi oleh Rm. Bambang dengan keyboardnya.

Acara dimulai dengan tampilnya salah seorang pendamping menjadi MC. Pembawa acara sesudah mengucapkan beberapa kata mempersilahkan koordinator untuk menyampaikan sambutan. Sang koordinator menjelaskan maksud dan tujuan mengajak anak-anak dan remaja anggota PIA dan PIR berkunjung ke rumah para romo sepuh. Kemudian Rm. Bambang diminta untuk mewakili Domus memberikan sambutan. Dalam sambutannya Rm. Bambang menjelaskan nama Domus Pacis Santo Petrus. Kemudian dia menyebutkan nama-nama para romo dari kamar bawah terdepan dekat halaman muka Domus satu persatu. Rm. Bambang kemudian mengajak semua untuk menghafal nama romo-romo yang ikut menyambut, yaitu Rm. Harto, Mgr. Blasius, Rm. Ria, dan dia sendiri. Dia juga menjelaskan bahwa Mgr. Blasius dan Rm. Ria pernah berkarya di Paroki Bintaran. Rm. Bambang kemudian mengajak semua untuk menyanyikan Baca Kitab Suci Doa Tiap Hari. Dalam menyanyikan semua diajak untuk membuat gerakan-gerakan sesuai dengan isi nyanyian. Di tengah nyanyian Rm. Yadi muncul. Ternyata salah satu anak adalah cucu dari saudara Rm. Yadi. Kemudian anak-anak diajak menyanyikan dengan duduk di depan para romo sementara para pendamping berdiri di belakang romo-romo. Acara rehat menikmati makanan kecil dan teh menyusul sesudahnya.

Seusai rehat semua diberi kesempatan melihat-lihat gedung Domus hingga latai 2 dan 3. Para karyawan Domus diminta oleh Rm. Bambang untuk menyertai sebagai pemandu. Ternyata acara ini tampaknya juga membuat kegirangan khusus. Anak-anak bisa berlari-lari dan berceloteh macam-macam. Ketika mereka kembali duduk di kursi-kursi lantai 1, ada pertunjukkan khusus tampil menyanyi dari remaja. Rm. Paroki Bintaran menyusul ikut menyertai acara-acara. Misa pun menjadi acara khusus di Kapel Domus untuk merayakan Hari Tuhan di hari Minggu. Kor, lektor, termasuk organis menyemarakkan Misa dengan nyanyian-nyanyian anak. Rm. Bambang memimpin Misa dengan mengupayakan suasana dialogal model anak dalam menanggapi bacam-bacaan. Sehabis Misa nasi soto sudah menanti untuk dinikmati. Ada lauk tempe goreng tepung dan sate telur puyuh menyertai. Sehabis makan siang anak-anak langsung bermain-main spontan penuh kegirangan di sekitar kebun dan kolam kecil bagian timur aula. Ada juga yang berlari-lari ke sana-sini. Untuk menutup acara di Domus ada upaca pamit diteruskan bersalaman satu persatu dengan romo. Dari Domus mereka diajak ziarah kubur ke makam para romo seberang Domus.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...