diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 18 Oktober 2014 Diperbaharui: 18 Oktober 2014 Hits: 9578
- Perayaan2 Juli
- Lahir1 Desember 1530
- Kota asalCarpi, Modena, Italy
- Wafat
- Beatifikasi12 January 1896 oleh Paus Leo XIII.
- Kanonisasi
- 22 Juni 1947 oleh Paus Pius XII
Setelah Kloside, istrinya meninggal dunia, ia berkenalan dengan Serikat Yesus di Napoli. Perkenalan itu berawal dari khotbah-khotbah seorang imam Yesuit yang diikutinya dengan rajin. Khotbah-khotbah ini sungguh menarik sehingga ia memutuskan untuk lebih memperhatikan kehidupan rohaninya. Keputusan ini semakin diperkuat oleh penampakan istrinya sebanyak tiga kali dengan pesan supaya ia meninggalkan karier duniawinya. Pesan istrinya itupun kemudian dikuatkan lagi oleh penampakan Bunda Maria padanya. Terdorong oleh hal-hal diatas, Bernardinus memutuskan untuk mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Serikat Yesus.
Permohonannya diterima dan setelah mengikuti suatu pendidikan khusus, Bernardinus ditahbiskan menjadi imam. Selama beberapa tahun ia bekerja di Napoli. Sifatnya yang sopan dan ramah, penuh cinta dan pengertian kepada umatnya menyebabkan dia sangat dicintai oleh umat Napoli. Umat dengan berat hati melepaskan dia ketika dia dipindahkan ke Lecce, Propinsi Apulia, untuk mendirikan sebuah Kolose. Di Kolose Yesuit ini, Bernardius memberi kuliah filsafat dan teologi. Hingga akhir hidupnya dalam masa kerja selama 42 tahun, Bernardius menetap di Lecce.
Sebagaimana di Napoli, di Lecce pun Bernardinus sungguh dicintai. Ia menampilkan diri sebagai seorang pewarta iman yang tangguh, pengkhotbah ulung, pembimbing rohani dan bapa pengakuan yang disenangi umat. Kemasyuran namanya bukan saja karena gaya kepemimpinannya yang penuh kesabaran, pengertian dan cinta, tetapi juga lebih - lebih karena kesalehan hidupnya dan mukzijat - mukzijat penyembuhan yang dilakukannya.
Bernardinus sangat akrab dengan anak - anak dan muda-mudi. Ia menjadi penolong dan penghibur yang tidak kenal lelah bagi orang-orang yang malang. Ketika ajalnya mendekat, walikota Lecce mengumpulkan semua pembantunya dan pemimpin-pemimpin masyarakat setempat untuk berdoa bagi keselamatan jiwa Bernardinus. Kepada mereka ia berkata: Kota kita telah diberkati Allah dengan satu anugerah istimewa, yakni pater Bernardinus Realino.
Beliau telah mengabdi kota ini selama 40 tahun dan telah melakukan banyak hal dengan hidupnya yang suci, karunia-karunia dan berbagai mukzijat. Setiap orang dari kota ini, juga mereka yang berasal dari kota lain telah menikmati sedikit kebaikan hati Pater Bernardinus.
Ketika tiba saat terakhir hidupnya, Bernardinus berkata kepada para pemimpin masyarkat: Dari surga kediamanku yang abadi, Aku akan selalu melindungi kota Lecce dan seluruh umat.
Bernardinus Realino meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 1616.
No comments:
Post a Comment