Wednesday, July 19, 2023

Wara Semedi DIY

Pagi itu jam 08.51 Rabu 19 Juli 2023. Rm. Hartanta mengirim WA ke Rm. Bambang "Kula pamit rapat ke magelang nggih. Ndherek tulung tamu nggih" (Saya pergi rapat ke Magelang. Tolong temui tamu, ya). Rm. Bambang memang sudah mendapatkan informasi dsari Bu Rini bahwa akan ada rombongan tamu pada Rabu itu. Katanya tamu akan datang dari Gamping. Namun demikian pada waktu makan pagi Rm. Hartanta tidak memberi pengumuman. Padahal biasanya kalau akan ada tamu beliau memberikan pengumuman pada waktu makan bersama. Tetapi pagi itu karyawan memang sudah menyiapkan kursi-kursi dan meja untuk menyajikan minuman dan snak. Meskipun demikian benarlah, pada sekitar jam 09.15 ada karyawan masuk kamar Rm. Bambang dan bilang "Romo, tamune pun dhateng" (Romo, tamu sudah datang).


Belum sempat Rm. Bambang keluar, beberapa ibu muncul di pintu kamar Rm. Bambang dan berseru "Romooooo ...... Kami dataaaaang ...." Ketika Rm. Bambang keluar mereka langsung memegang badan dan tangan Rm. Bambang serta menggoyang-goyangkan. Ternyata banyak ibu lain sudah ada di bangku penerimaan tamu. Rm. Ria juga sudah di situ dengan kursi rodanya. Suasana menjadi riuh ketika Rm. Bambang mendekat. Rm. Harto, Mgr. Blasius, dan Rm. Yadi menyusul. Di tengah keriuhan ada yang berbisik ke telinga Rm. Bambang "Ini kelompok Wara Semedi DIY lho. Bukan kelompok lain". Mungkin karena beberapa sudah beberapa kali datang tetapi sebagai kelompok tertentu lain. Tiba-tiba-tiba Rm. Bambang berseru "Ooooooo .... Iki randha-randha, ta?" (Ooooo .... Ternyata ini janda-janda). Ternyata mereka tertawa terbahak-bahak. Sambil minum teh dan menikmati snak, Rm. Bambang memberikan pengantar yang tentu dengan kata-kata aneh-aneh termasuk mengejek para tamu. Yang mengherankan, ketika dipandu dalam tanya jawab, para tamu memfokus ke Rm. Yadi dan Mgr. Blasius. Dengan Rm. Yadi ada yang teringat ketika menjadi murid SMP dan Rm, Yadi jadi kepala sekolah. Dengan Mgr. Blasius ada yang membeberkan kisah ketika diboncengkan motor membawa adiknya yang sakit pada tahun 1969. Para janda Wara Semedi ini datang dari beberapa paroki sebagai Wara Semedi DIY. Rm. Hanjar sebagai moderator datang menyusul. Pertemuan ini sungguh jadi temu penuh gurau dan tawa ngakak. Apalagi ketika Rm. Bambang bilang "Lagi iki ana tamu sing payu mung Mgr. Blasius karo Rm. Yadi. Jebule sing menggairahke randha-randha ki sing umure di atas wulungpuluh" (Baru kali ini ada tamu yang laku hanya Mgr. Blasius dan Rm. Yadi. Ternyata yang menggairahkan janda-janda itu yang berumur di atas 80 tahun). Kata-kata ini juga membuat ledakan tawa. Walau tak ada seremoni dan spontan jumpa tanpa prosedur, para tamu tampak bergembira sekali.

No comments:

Post a Comment

Santo Frederikus

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  05 September 2013  Diperbaharui:  12 Oktober 2015  Hits:  14622 Perayaan 18 Juli   Lahi...