Sunday, January 7, 2024

Tamu Suster untuk Rm. Harto

Dalam hal kondisi fisik, Rm. Harto adalah penghuni Domus yang harus dilayani dalam segala hal. Gerak tubuhpun amat terbatas. Untuk pindah dari kursi roda ke kursi atau tempat tidur atau mobil dan sebaliknya, harus ada karyawan yang membopong. Dalam hal santap 3 kali sehari beliau membutuhkan waktu lama sekalipun semua menu sudah diblender. Kalau berbicara volume suara amat lirih. Artikulasipun biasa kurang jelas. 


Meskipun demikian Rm. Harto adalah sosok rama sepuh yang banyak mendapatkan kunjungan pribadi. Memang, sesudah berada di Domus Pacis Santo Petrus, jumlah tamu Rm. Harto tidak sebanyak ketika masih di Domus Pacis Puren. Ketika masih di Puren, khusus untuk Rm. Harto penerimaan tamu dibatasi pagi jam 10-12 dan sore jam 16.00-18 demi menjaga fisik beliau. Tetapi jumlah tamu Rm. Harto tampaknya tetap jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pada umumnya para rama Domus. Maka, ketika tak ada tamu untuk umum Domus Pacis Santo Petrus pada Minggu 7 Januari 2024, ada suara meriah perempuan-perempuan muda. Ketika Mas Abas, salah satu karyawan, masuk kamarnya, Rm. Bambang bertanya "Tamune sapa, kok gayeng?" (Tamu siapa? Meriah amat). Dari informasi Mas Abas mereka adalah para suster yang datang untuk Rm. Harto. Para suster itu juga melantunkan nyanyian-nyanyian. Ternyata para suster juga melihat-lihat kamar-kamar para rama dari luar sehingga dari dalam kamar Rm. Bambang dapat bertanya "Suster dari mana?" dan mendapat jawaban "Kami postulan PBHK dari Paroki Pringwulung". Berdasarkan foto yang diambil oleh Mas Fallah, karyawan Domus, mereka datang berenam.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...