Thursday, January 25, 2024

Ulang Tahun Imamat Rm. Harto, Rm. Suntara, Rm. Bambang


"Tadi katanya seperti wayangan, bagus dan meriah, ya rama?" tanya seorang bapak muda yang datang pada waktu banyak tamu sedang ambil santap malam sesuai Misa. Itu terjadi pada Kamis malam 25 Januari 2024. Sebenarnya pada waktu itu hanyalah acara rutin setiap ada ulang tahun imamat rama-rama penghuni Domus Pacis Santo Petrus. Pada hari itu yang dirayakan ada 3 orang rama : Rm. Harto 40 tahun, Rm. Suntara 42 tahun, dan Rm. Bambang 43 tahun. Jenis konsumsi seperti biasa datang dari catering Diany, bakso Pak Tarto, dan welcome snack upaya Bu Rini. Ketiga rama yang berulang tahun imamat berkonselebrasi memimpin Misa. Kor dan pengiring dari Lingkungan Ambrosius Paroki Pringgolayan. Rm. Hartanta, direktur Domus, dalam homili mengambil pelajaran dari sosok Ananias, yang diutus untuk mendoakan dan menyembuhkan Santo Paulus ketika bertobat (Kis 9:1-22). Sesudah peristiwa itu tak ada lagi verita tentang Ananias. Hal ini bisa menggambarkan para rama sepuh Domus, termasuk ketiga rama yang berulang tahun. Mereka telah taat kepada Uskup seperti Ananias, yang sebenarnya tak cocok, taat pada Tuhan utuk mendoakan Paulus.

Tetapi untuk acara 25 Januari 2024 itu kata-kata "Tadi katanya seperti wayangan, bagus dan meriah, ya rama?" memang bisa dimaklumi. Selama berada di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, baru sekali itu perayaan Misa memakai bahasa Jawa. Tentu saja juga baru sekali itu Misa diiringi oleh kidungan berbahasa dan bergaya Jawa. Bahkan baru sekali itu ada iringan gamelan menyertai. Selain tamu undangan Rm. Harto dan yang diundang oleh Rm. Bambang, tampaknya banyak juga yang hanya mendengar dari pemberitaan sana-sini kemudian datang. Bu Rini yang pada permulaan memesan konsumsi untuk 175 orang secara bertahap bertambah sedikit demi sedikit sehingga sehdari sebelumnya diputuskan menjadi 250 orang. Tentu saja kemeriahan amat menonjol juga dalam pelaksanaan Misa. Selain lagu-lagu dan iringannya yang amat kreatif penuh dinamika, Rm. Bambang juga menjalankan doa-doa dan pembacaan Injil dengan olahan khusus karena sempat berlatih dengan para pemain gamelan pada tanggal 23 Januari 2024. Yang jelas nuansa antusias sungguh terasa muncul dari banyak pihak. Beberapa hal masuk dalam catatan Rm. Bambang :

  • Kebanyakan rama Domus datang berjubah bahkan Rm. Jarot menyiapkan bagian doa umat selain Rm. Hartanta yang membuka dan tampil dalam homili. Rm. Ciptosuwarno, staf Seminari Tinggi, datang berjubah dan membantu membagi Komuni serta sempat merekam beberapa momen dengan videonya. Rm. Suhu, sepupu Rm. Harto yang menjadi Provisial Serikat Xaverius dan tinggal di Padang, juga menyempatkan hadir dan ikut membantu Rm,. Hartanta membagikan Komuni.
  • Peralatan instrumen gamelan dan sound system serta lighting datang menjadi sumbangan. Gamnelan indah dipinjamkan oleh keluarga Bapak-Ibu Rusman-Sri dari Sengkan, Paroki Banteng. Sementara itu sound system yang bagi Domus amat spektakuler datang dari Bapak Han Jin yang tinggal di Nandan. Tenaga-tenaga ahli langsung menangani penataan gamelan dan sound system.
  • Para anggota kor dan pemain gamelan berdandan khusus dengan pakaian tradisional Jawa. Bahkan beberapa anak kecil keluarga anggota juga mendapatkan dandanan Jawa. Antusiasme mereka amat tampak dari tampilan berbagai lagu Jawa seusai Misa.
  • Ibu Diany dari Turi, pemilik catering, pada malam itu menghadirkan menu-menu santap malam sebagai sumbangan karena dana beaya yang diserahkan oleh Bu Rini ditolak.
  • Tentu saja hadirnya berbagai kado dan sumbangan lain yang di sini tak disebutkan dari siapa saja banyak diterima oleh rama yang dirayakan ketika mendapatkan salam dan ucapan para tamu yang berkerumun.

1 comment:

  1. Proficiat Romo Bambang, Romo Suntoro, dan Romo Harto. Smoga Allah yg mahakasih senantiasa memberi kesehatan dan kebahagiaan buat para Romo sekalian. Romo Bambang yg memimpin misa.... kereeen banget Mo, bisa menyatu dgn khidmadnya perayaan dalam bingkai budaya Jawa.

    ReplyDelete

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...