Pada waktu makan pagi 3 Januari 2024 Rm. Hartanta memberikan pengumuman kepada para romo sepuh yang ikut makan bersama. Beliau berkata bahwa pagi itu sekitar jam 09.30 akan ada tamu dari Paroki Bintaran. Beliau sendiri mnempunyai acara sehingga Rm. Bambang diminta memandu penerimaan tamu. Sebagaimana dikatakan, ketika hampir jam 09.30 karyawan mengatakan b danahwa para tamu sudah berdatangan. Ketika Rm. Bambang keluar kamar, ada yang menyambut memberi salam sambil berkata "Kula saking Jetis, rama" (Saya dari Paroki Jetis). Rm. Bambang juga mendapatkan kata-kata "Dari Pugeran", "Dari Baciro", "Dari Kalasan", Dari "Pringwulung", dan beberapa nama Paroki lain. Tetapi tidak ada yang dari Paroki Bintaran.
Ternyata rombongan tamu adalah Jaringan Devosan Kerahiman Ilahi Kevikepan Jogja Timur. Sesudah ketua Kerahiman dan Rm. Fajar (Moderator) datang, pertemuanpun dimulai. Acara dimulai dengan Doa Koronka diteruskan perkenalan dari para tamu. Sesudah itu Rm. Bambang memperkenalkan secara singkat tentang Domus Pacis Santo Petrus. Seperti biasa dalam pertemuan dengan para tamu Domus, selalu dibuka kalau ada yang mau bertanya di sekitar kehidupan Domus. Dari 25 orang yang datang, banyak yang mengajukan pertanyaan. Barangkali karena cukup banyak yang dulu sudah mengenal Rm. Bambang dalam karya-karya pembinaan, suasana seperti mengingatkan masa lalu dalam hal kelakaran. Pertanyaan-pertanyaan memang kerap membuat suasana sentakan yang jawabannya membuat tawa. Memang ada 2 pertanyaan yang tampaknya cukup membuat tertegun :
- Apakah para rama sepuh juga mengaku dosa dan di hadapan rama yang lebih tua? Terhadap pertanyaan ini yang menjawab adalah Mgr. Blasius yang usianya hampir 89 tahun. Jawabannya adalah "Ya. Masih mengaku dosa kepada rama lain. Tidak harus di hadapan rama yang lebih tua. Bebas memilih rama".
- Pertanyaan kedua ditujukan kepada Rm. Bambang yang dikomentari "Ngehit ber-TikTok". "Bagaimana Rm. Bambang bisa rutin menulis dalam media sosial setiap hari?" Setiap hari Rm. Bambang memang mengirimkan 3 tulisan yang dikirim ke WA, FB, E-mail, dan Blog. Khusus untuk renungan harian juga selalu dikirim ke TikTok. Dalam hal ini Rm. Bambang menjawab "Saya yang pokok berjuang membuat kerutinan. Berapa yang baca? Itu tak saya masalahkan. Saya berjuang membuat kerutinan, karena ada yang bilang bahwa kerutinan dapat memperlambat kepikunan".
No comments:
Post a Comment