Selasa, 9 Januari 2023
Markus 1:21-28
21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. 22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: 24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." 25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" 26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. 27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." 28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, seorang guru atau dosen atau pembicara publik dianggap hebat kalau bisa mengetengahkan banyak pengetahuan. Itu semua dikarenakan dia juga memiliki titel tinggi.
- Tampaknya, seorang guru atau dosen atau pembicara publik dianggap hebat karena bisa merujuk banyak pendapat ahli. Dia banyak membaca kepustakaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun karena amat banyak bacaan sehingga bisa mengetengahkan omongan tentang banyak ilmu berdasarkan banyak ahli, seorang guru atau dosen atau pembicara publik baru sungguh hebat kalau yang diomongkan mengalir dari olahan relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kewibawaan orang dalam berbicara bukan terutama karena banyaknya ilmu pengetahuan tetapi karena mengendapnya semua omongan di dalam kehidupan batinnya.
Ah, pembicara hebat itu ya kalau tahu banyak teori
dari banyak ahli.
No comments:
Post a Comment