Ibu Liria Tjahaja adalah salah satu tamu Rm. Bismoko yang diinapkan di Domus Pacis. Beliau datang bersama dua teman sesama dosen Universitas Atmajaya Jakarta. Kedua teman adalah Bapak Dadik dan Ibu Vita yang membawa anak balitanya bersama pengasuh. Mereka diundang untuk mendampingi mahasiswa jurusan teologi tingkat I, yang pada umumnya adalah frater. Program selalu mulai pada jam 08.00 dan selesai pada jam 12.30. Pada hari Kamis 11 Januari 2024 Bu Liria dan Bu Vita ikut Misa Komunitas Domus yang dimulai pada jam 17.30. Misa sore itu dipimpin oleh Rm. Hartanta, direktur Domus.
Kebetulan Misa sore itu tampak lain dari Misa harian biasanya. Ada sekitar 15 orang tamu ikut Misa di luar Bu Liria dan Bu Vita. Para rama sepuh (Rm. Suntara, Rm. Yadi, Rm. Jarot, Mgr. Blasius, Rm. Harto, Rm. Ria, dan Rm. Bambang) duduk dengan kursi roda masing-masing berjajar di sebelah timur. Posisi seperti ini biasa terjadi kalau terjadi even khusus seperti Misa Ulang Tahun Imamat Rama Domus, Misa Malam Natal/Paskah, Misa Peringatan Arwah. Pada sore itu ada umat dari Lingkungan Duwet, Paroki Mlati, yang membaptiskan cucu. Itulah sebabnya sesudah homili sebelum persiapan persembahan ada pembaptisan bayi yang bernama Nicolas. Dari peristiwa Misa sore itu, ternyata ada satu hal yang bagi Bu Liria amat mengesan. Sesudah Komuni Rm. Hartanta memberi kesempatan anak-anak kecil yang belum Komuni untuk minta berkat dari para rama sepuh yang ada. Maka setiap anak menerima berkat dari ketujuh rama sepuh yang berjajar di sebelah timus. Itu memang biasa terjadi dalam Misa even-even khusus di Domus. Tetapi Bu Liria baru sekali itu mengalami melihat anak-anak satu per satu menerima berkat dari beberapa rama yang ada.
No comments:
Post a Comment