Wednesday, January 24, 2024

Bakpao

Para penghuni Domus Pacis Santo Petrus sudah biasa mendapatkan snak pagi dan sore dari para pemeduli secara bergilir. Rm. Bambang biasa mengirim pesan WA sehari sebelumnya kepada 2 orang pemeduli, 1 orang yang memberi pagi dan yang 1 lain untuk sore hari. Di Domus hal itu sudah terjadi mulai bulan September 2021. Jenis snak yang diterima biasa membuat gembira baik para rama maupun karyawan. Tetapi pada suatu sore, Rm. Bambang agak bingung karena pertanyaan Mas Abas. Pada sore itu Mas Abas bertugas mengantar snak ke para rama sepuh di kamar masing-masing. Ketika sampai pada Rm. Bambang dia bertanya "Isine napa nggih niki?" (Ini berisi apa, ya?). Rm. Bambang ganti bertanya "Ora ana tulisane, pa?" (Apakah tidak ada tulisannya?) yang langsung mendapatkan jawaban "Mboten wonten" (Tidak ada). "Takon Rama Jarot" (Tanya ke Rm. Jarot) Rm. Bambang memberi saran yang dijawab oleh Mas Abas "Rama Jarot mboten pirsa lan ngandika 'Pokoke takpangan'" (Rm. Jarot tidak tahu dan berkata "Pokoknya saya makan"). Akhirnya Rm. Bambang bilang "Kandhani wae, sing wedi kleru rasah njupuk" (Beri tahu saja, yang takut keliru, jangan ambil). Itulah ketika Domus mendapatkan bakpao ukuran cukup besar dan enak rasanya. Tetapi daging apa yang menjadi isi? Itulah yang tidak jelas. Maklumlah, 7 orang karyawan beragama Islam. Untunglah, kata Mas Abas, Mgr. Blasius memberi tahu kalau isinya daging babi.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...