Wednesday, January 10, 2024

Masih Bisa Jadi Cadangan


Jam 08.45 Rabu 10 Januari 2024 HP Rm. Bambang berdering. Ternyata Bu Tri Suwarni dari Paroki Klepu. Pada hari itu para rama praja Keuskupan Agung Semarang sedang ikut rapat pleno UNIO KAS di Seminari Tinggi Mertoyudan. Itu dikatakan oleh Bu Tri. Maka, para rama paroki Klepu pergi semua. Bu Tri kemudian mengontak Rm. Hartanta, direktur Domus. Dulu Rm. Hartanta memang pernah berkarya di Klepu sehingga Bu Tri untuk kebutuhannya lari ke Rm. Hartanta. Ternyata Rm Hartanta juga ikut pertemuan di Seminari Mertoyudan.

"Kula lajeng nyuwun pirsa punapa kepareng nyuwun Rm. Bambang. Rm. Hartanta ngendika supados kula lasung ngontak Rm. Bambang" (Kemudian saya bertanya apakah boleh minta Rm. Bambang. Rm. Hartanta berkata agar saya langsung mengontak Rm. Bambang). Itulah kata-kata Bu Tri dalam telepon kepada Rm. Bambang. Bu Tri memang sedang mencari seorang imam untuk Misa dan Pemberkatan jenasah warga Katolik di Lingkungannya. Rm. Bambang menyanggupkan diri asal dijemput dan diantar pulang kembali ke Domus Pacis Santo Petrus. Kesepakatanpun terjadi. Pemberkatan dan Misa akan terjadi pada jam 11.00. Dan menjelang jam 10.00 Bu Tri datang diantar oleh Pak Sapta dengan mobilnya. Maka pada siang itu persis jam 11.00 Rm. Bambang memulai Misa di Lingkungan Daratan, Paroki Klepu. Yang wafat adalah Bapak Yohanes Widodo yang meninggalkan seorang istri dan seorang putri. Banyak umat yang ikut Misa sudah mengenal Rm. Bambang karena dulu sering diminta pelayanan di Lingkungan-lingkungan Paroki Klepu termasuk Daratan. Seusai Misa Rm. Bambang langsung pulang karena sudah ada janjian dengan seorang tamu. Itulah mengapa pada jam 13.00 dia sudah berada di Kamar 1-13 Domus Pacis Santo Petrus.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...