Pada Senin pagi 29 Januari 2024 ada banyak orang di Seminari Tinggi Kentungan. Selain kaum awam, tampak juga banyak rama. Mereka datang untuk ikut Misa Requiem wafat Rm. Ignatius Jayasewaya. Para rama sepuh Domus Pacis Santo Petrus juga diantar ke Seminari dengan berkursi roda. Rm. Bambang adalah salah satu di antaranya. Ketika sampai di teras barat Kapel Paulus, ada seorang rama menghampirinya. Sambil menyalami rama itu berkata "Wingi anak-anak kula sami kepanggih njenengan, ta?" (Kemarin anak-anak saya berjumpa dengan Anda, kan?). Karena yang mengatakan adalah Rm. Jaka Pur dari Paroki Cawas, benak Rm. Bambang langsung terbayang peristiwa kunjungan di Domus pada Minggu 28 Januari 2024.
Pada Minggu itu sekitar jam 09.30 memang datang anak-anak remaja yang tergabung dalam Pendampingan Iman Remaja (PIR) Paroki Cawas. Tentu saja bersama mereka adalah tim pendamping PIR. Para rama yang menyambut adalah Rm. Harto, Mgr. Blasius, Rm. Ria, Rm. Jarot, Rm. Suntara, dan Rm. Bambang. Seorang ibu muda tampaknya menjadi koordinator utama. Beliau menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan PIR Cawas. Kemudian beliau memandu para rama satu per satu menyebut nama dan asalnya. Ibu itu juga menampilkan salah satu lelaki remaja untuk menyampaikan kata-kata setelah melihat para rama. "Sekarang kami akan menghibur para rama" kata ibu itu di teruskan ajakan berdiri kepada semua anak remaja dan pendampingnya. Mereka menyanyikan beberapa lagu. Begitu lagu-lagu selesai, Rm. Bambang menerobos dengan kata-kata "Sekarang ganti saya yang bicara. Saya minta saling omong dengan teman-teman dekat. Sesudah masuk gedung Domus hingga jumpa dengan rama-rama, pikiran dan perasaan apa yang muncul? Rumuskan jadi pertanyaan". Setelah itu terjadilah tanya jawab antara anak remaja dengan para rama. Bahkan kelompok ibu juga mengajukan pertanyaan. Suasana jadi akrab dan muncul pula gelak dan tawa karena jawaban para rama sering terasa lucu-lucu.
No comments:
Post a Comment