Thursday, July 25, 2024

Rama Sepuh di Domus Pacis

"Apakah keluarga boleh mengurus rama sepuh yang ada di sini?" tanya seorang tamu. Rm. Bambang ganti bertanya "Apakah dibawa pulang?" yang mendapat jawaban "Ya, rama". Pertanyaan itu muncul dalam kunjungan 50an orang anggota Senam Lansia Paroki Wedi yang didampingi kedua ramanya, yaitu Rm. Edi dan Rm. Noto Wardaya. Itu terjadi pada hari Selasa 23 Juli 2024. Dari para rama, selain Rm. Hartanta sebagai Direktur, yang ikut menyambut adalah Rm. Jarot, Rm. Ria, Rm. Yadi, Rm. Harto, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Rm. Hartanta, sesudah mengucapkan kata pengantar dan memperkenalkan sekilas tentang Domus Pacis St. Petrus, meminta Rm. Bambang untuk memandu tanya jawab. Pertanyaan "Apakah keluarga boleh mengurus rama sepuh yang ada di sini?" memang hanya salah satu dari pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul. Terhadap pertanyaan itu terjadilah dialog antara Rm. Bambang dan Rm. Hartanta.

Rm. Bambang (B) : Rama, kluwarga angsal mboten mbekta wangsul ngurus rama sepuh ngriki? (Bolehkah keluarga membawa pulang rama sini untuk diurus di rumah?)

Rm. Hartanta (H) : Mangga (Boleh saja)

B : Ndak ragate sugeng harian saking ngriki? Keluarga dihitung sebagai satu karyawan? (Apakah beaya hidup dari sini? Keluarga dihitung sebagai satu karyawan?)

H : Nggiiiih (Ya). 

Lalu terjadi penjelasan bahwa ada uang kerja seperti seorang pramurukti. Tetapi kemudian Rm. Bambang berkata "Nanging dhek ana tawaran libur kundur ndalem Idul Fitri lan Natalan, ora ana siji-sijiya sing ngersakke. Maklumlah di rumah tak akan fasilitas dan pelayanan seperti di sini. Bukankah kondisi badan yang disandang sungguh membutuhkan penjagaan dan pelayanan khusus". Rm. Hartanta menambahkan "Dulu pernah ada keluarga meminta rama liburan di rumah. Ternyata baru dua hari sudah mengeluh amat direpoti oleh kondisi rama".

No comments:

Post a Comment

Rm. Vikjen Menginap Domus

Pagi itu, ketika waktu makan Sabtu 14 September 2024, suasana makan sungguh terisi banyak tawa. "Alatnya benar atau salah?" tanya ...