- Berkaitan dengan penyakit (1X). Kondisi kesehatan naik turun.
- Berkaitan dengan pikiran (3X). Pelupa, sulit sambung dalam omongan, pikun.
- Berkaitan dengan badan (5X). Budeg, beser, penglihatan bruwet, ompong, buyuten.
- Berkaitan dengan rasa (4X). Sensitif, sulit tidur, bawel, makan sedikit terasa kenyang.
- Berkaitan dengan kematian (1X). Makin dekat dengan akhir hidup.
Dari pernyataan-pernyataan itu Rm. Bambang mengajak untuk menyadari bahwa keadaan kini ada dalam keadaan rentan dan diwarnai kelemahan. Itu semua adalah penilaian berdasarkan gambaran umum kehidupan orang. Oleh karena itu ada dua hal yang harus terjadi di kalangan lansia yang sungguh menghadirkan keceriaan mendalam :
- Sadar akan kelemahan. Dengan menerima realita kerentanan orang akan sungguh mengalami karya Tuhan. Dalam hal ini Santo Paulus berkata "Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2Kor 12:10).
- Siaga ikut tuntunan. Karena sudah mengalami kelemahan-kelemahan, beriman berarti siaga untuk ikut kebijakan yang membantu atau yang bertanggungjawab, misalnya anak atau cucu atau pengurus. Dalam hal ini Tuhan Yesus bersabda "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” (Yoh 21:18)
No comments:
Post a Comment