diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 06 September 2013 Diperbaharui: 03 Februari 2019 Hits: 22773
- Perayaan22 Juli
- LahirHidup abad pertama
- Kota asalMagdala, Galilea - Israel
- Wafat
- Menurut Tradisi Gereja Orthodox : Meninggal di Efesus pada usia tua. Relik nya dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 886, disemayamkan disana sampai hari ini
Menurut tradisi Perancis : saat ia berbaring dalam sakratul maut, sembilan malaikat membawanya ke kapel Santa Maximinus di Aix dimana ia menerima Komuni dan kemudian meninggal. Dimakamkan dalam Oratorium dibangun oleh Saint Maximinus di Villa Lata.
Pada tahun 745, karena invasi bangsa Saracen, relik-nya dipindahkan ke Vézelay, lalu dipindahkan ke bekas pertapaannya di bukit La Sainte-Baume. Tahun 1279 Raja Charles II dari Napoli membangun sebuah biara Dominikan di bukit tersebut.
Tahun 1814 Gereja di La Sainte-Baume, dihancurkan pada saat Revolusi Perancis dan baru dipulihkan pada tahun 1822. Pertapaan tersebut saat ini menjadi tempat ziarah yang sangat populer. - Kanonisasi
- Pre-Congregation
Suatu ketika Yesus diundang ke rumah seorang farisi bernama Simon untuk suatu perjamuan makan. Ketika sedang makan terjadilah peristiwa yang oleh kaum farisi dianggap sangat tidak sopan. Maria Magdalena seorang wanita yang dianggap seorang pendosa datang dan menangis di kaki-Nya. Airmatanya jatuh berderai dikaki sang Guru. Dengan airmatanya itu ia membasuh kaki Yesus, kemudian dengan rambutnya yang panjang serta indah, ia mengeringkannya dan meminyakinya dengan minyak wangi yang mahal harganya. Membasuh kaki dan mengurapinya dengan wewangian adalah cara orang Yahudi saat itu untuk menghormati seorang tamu agung. Simon si tuan rumah pun tidak menghormati Yesus dengan cara seperti itu.
Orang-orang merasa heran melihat Yesus membiarkan seorang pendosa seperti Maria menyentuh-Nya. Yesus tahu apa sebabnya. Ia dapat melihat ke dalam hati Maria. Yesus berkata, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.” Kemudian Yesus berkata dengan lembut kepada Maria. “Imanmu telah menyelamatkan kamu. Pergilah dalam damai."
Sejak saat itu, Maria meninggalkan rumahnya dan bersama para perempuan kudus lainnya, Maria dengan rendah hati melayani Yesus dan para rasul-Nya. Ketika Yesus disalibkan, Maria ada di sana; di bawah kaki salib. Ia tinggal di sana bersama Santa Perawan Maria dan St. Yohanes tanpa takut akan keselamatannya sendiri. Satu-satunya hal yang dipikirkannya ialah bahwa Tuhan-nya sedang amat menderita. Tidaklah heran jika Yesus berkata tentang Maria: “Ia telah banyak berbuat kasih.”
Setelah tubuh Yesus dibaringkan dalam makam, pagi-pagi benar pada hari Minggu Paskah Maria pergi untuk membubuhi tubuh Yesus dengan rempah-rempah. Ia sangat terkejut mendapati bahwa makam telah kosong. Karena tidak menemukan tubuh-Nya yang kudus, Maria mulai menangis. Tiba-tiba ia melihat seseorang yang disangkanya seorang tukang kebun. Maria bertanya kepadanya apakah ia tahu di mana gerangan tubuh Tuhan-nya yang terkasih diletakkan. Kemudian pria itu berbicara dengan suara yang dikenalnya betul: “Maria!” Dia-lah Yesus, berdiri tepat di hadapannya! Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Dan Ia memilih untuk menyatakan diri-Nya pertama kali kepada Maria.
Ada beberapa versi berbeda tentang kehidupan Maria Magdalena setelah kebangkitan Yesus. Tradisi Gereja Orthodox menyatakan bahwa ia pergi ke Efesus dengan Santa Perawan Maria dan tinggal di sana sepanjang sisa hidupnya. Relik-nya dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 886 dan disemayamkan di sana.
Tradisi Perancis mengatakan bahwa Maria, Lazarus, dan beberapa sahabat Yesus datang ke Marseilles, Perancis, menginjili dan mengkristenan seluruh wilayah Provence, dan kemudian menyepi dan hidup sebagai pertapa sampai saat kematiannya di La Sainte-Baume.
No comments:
Post a Comment