Tuesday, July 2, 2024
Uskup Ikut Makan Siang
Pada Rabu 26 Juni 2024 jam 13.24 Rm. Bambang mengirim gambar Mgr. Rubiyatmoko ke Rm. Rm. Hartanta. Menyertai kiriman lewat WA itu Rm. Bambang mencantumkan tulisan "Mgr Rubi dhahar sareng" (Mgr. Rubi makan bersama). Dari gambar yang ada Rm. Hartanta pasti tahu bahwa itu adalah makan bersama para rama Domus Pacis Santo Petrus. Rm. Hartanta yang sedang mendadak menerima tamu dan kemudian pergi keluar menjawab "Wahhh ..... Konangan kula pas lungaaa" (Aduuuh .... Ketahuanlah saya pas tak ada di Domus). Kebetulan di sore hari Rm. Hartanta juga harus ke Paroki Bonoharjo. Itulah sebabnya beliau baru mendengar informasi tentang hadirnya Bapak Uskup di pagi hari berikutnya. Rm. Bambang mengatakan bahwa Bapak Uskup juga menengok Rm. Tri Hartono, Rm, Tri Wahyono, dan Rm. Supriyanta di kamar masing-masing sesudah selesai di kamar makan. Sebenarnya Bapak Uskup datang di Domus ketika para rama sudah hampir selesai makan siang. Tetapi beliau bersedia menyantap makan siang Domus. Sambil makan bapak Uskup berceritera tentang pindah-pindahan para rama. Barangkali itu untuk menanggapi kelakar Rm. Bambang "Monsinyur rawuh punapa wonten rama sepuh ngriki?" (Apakah ada rama sepuh di sini yang akn Monsinyur mutasi?). Ketika Bapak Uskup menjawab "Mboteeeen" (Tidaaaak), Rm. Bambang menyergap "Oh inggih dhing. Pindhaipun kantun sepisan?" (Oh, ya. Kami tinggal sekali lagi akan pindah). "Pindhah napa?" (Itu pindah apa) kata Bapak Uskup yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Ngidul riku. Nanging sing wenang mindhah Gusti" (Ke sebelah Selatan. Tetapi yang berkuasa memindah adalah Tuhan). Semua tertawa karena tahu itu omong tentang Makam para rama. Omongan sana-sini juga disampaikan dengan Rm. Jarot yang juga menyinggung malam harinya Rm. Bambang akan nonton ketoprak. Ketika Bapak Uskup bertanya apakah Rm. Suntara juga akan ikut, Rm. Suntara menjawab "Mboten. Kula mboten wantun amargi pendah setunggal jam kula mesthi buang air kecil" (Tidak. Saya tidak berani karena setiap satu jam saya kecing). Suasana yang diwarnai banyak tawa juga terjadi ketika Mgr. Rubi selesai berpamitan dengan bersalaman. Ketika salaman terakhir dengan Rm. Bambang beliau berkata "Sehat nggih" (Sehat ya). Rm. Bambang menjawab "Mboten. Nek sehat ndah diken kerja malih" (Tidak. Kalau sehat nanti disuruh kerja lagi). Bapa Uskup bertanya "Sinten sing aken?" (Siapa yang menyuruh?) dan Rm. Bambang bilang "Njenengan" (Anda).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment