diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 07 September 2013 Diperbaharui: 20 Juli 2016 Hits: 8150
- Perayaan27 Juli
- LahirHidup pada Abad ke-4
- Kota asalNicomedia - Asia Tengah
- Wilayah karyaRoma - Italia
- Wafat
- Tahun 305 di Roma. Martir -
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Di sana, di istana yang jahat dan kafir, Pantaleon terjerumus ke dalam masalah. Ia adalah seorang Kristiani, namun sedikit demi sedikit, ia membiarkan teladan buruk sekelilingnya merusak imannya. Ia mulai sependapat dengan kebijaksanaan palsu yang dipuja orang-orang kafir. Ahirnya, ia melakukan dosa berat dengan sepenuhnya meninggalkan iman Kristiani.
Seorang imam yang kudus bernama Hermolaos teramat sedih melihat dokter yang temashyur ini meninggalkan Yesus. Ia datang menemuinya. Dengan kata-kata yang bijaksana dan lemah lembut, sang imam berhasil menyadarkan Pantaleon akan dosa yang telah dilakukannya. Pantaleon mendengarkan nasehatnya dan mengakui bahwa ia telah sungguh keliru. Ia mengaku dosa dan bergabung kembali dengan Gereja. Sebagai laku silih, Pantaleon giat merawat orang-orang miskin yang sakit tanpa memungut bayaran. Ia kini hidup dalam doa, dan memiliki kerinduan yang berkobar untuk menderita bagi Yesus.
Ketika Kaisar Diocletianus mulai menganiaya umat Kristiani, Pantaleon segera bersiap untuk meninggalkan istana. Ia lalu membagi-bagikan segala yang ia miliki kepada orang-orang miskin. Ia tahu bahwa sewaktu-waktu ia bisa ditangkap. Dan ia benar.
Beberapa dokter yang iri hati mengadukannya sebagai seorang Kristiani. Kepada dokter istana ini, Kaisar memberikan pilihan untuk menyangkal iman atau dihukum mati. Pantaleon tidak mau menyangkal imannya dan tak ada suatu aniaya pun yang dapat memaksanya untuk melakukan hal itu. Ia kemudian dianiaya sampai wafat sebagari martir pada tahun 305.
Di masa lampau terdapat suatu devosi yang kuat kepada orang kudus ini. Di Gereja Timur, ia disebut sebagai “martir besar dan pekerja ajaib”.
No comments:
Post a Comment