Santa Marta, Maria, dan Lazarus, Sahabat Tuhan
Senin, 29 Juli 2024
Yohanes 11:19-27
19 Di situ
banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka
berhubung dengan kematian saudaranya. 20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus
datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21 Maka kata
Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati. 22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan
kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." 23
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan
bangkit." 24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan
bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan
hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati, 26 dan setiap orang yang hidup dan yang
percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?" 27 Jawab
Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia
yang akan datang ke dalam dunia."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, yang namanya hidup dalam diri seseorang kerap dikaitkan dengan bergeraknya organ jantung. Mati berarti jantung berhenti.
- Tampaknya, yang namanya hidup dalam diri seseorang kerap dikaitkan dengan kegairahan penuh sukacita. Sebuah acara akan disebut mati karena tidak menarik dan membosankan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dirundung kondisi macet tiada kemampuan membuat gerakan, berkat kemesraan dengan relung hati orang akan selalu menemukan daya yang memungkinkan terjadinya gairah hidup yang diliputi sukacita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu menemukan keceriaan dan bahkan kreativitas di tengah kondisi lemah dan tak berpengharapan apapun.
Ah, bagaimanapun di dalam hidup ini orang bisa tak bisa apa-apa atau mengalami kemacetan.
No comments:
Post a Comment