Santo Alfonsus Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Kamis, 1 Agustus 2024
Matius 13:47-53
47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." 52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
53 Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, Kitab Suci memang berisi tulisan khasanah masa lalu. Ahli Kitab Suci banyak tahu tentang latarbelakang berbagai kisah dan rumusan ajaran yang terkandung di dalamnya.
- Tampaknya, untuk bisa menjadi ahli Kitab Suci seseorang harus belajar bahasa asli ketika pertama kali penulisan. Latarbelakang sosio-budaya juga harus dimengerti.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun berisi kahasanah masa lalu, kesejatian Kitab Suci adalah landasan batin untuk ikut Tuhan yang tuntunannya ada dalam dinamika hidup manusia dari masa lalu hingga kini dan terbuka ke masa depan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati Kitab Suci sebagai dinamika memahami kehidupan masa lalu dan realita zaman kini.
Ah, Kitab Suci itu jelas isinya hal-hal jaman dulu.
No comments:
Post a Comment