Tamu Lansia

"Mau kae tamune kok wis tuwa-tuwa?" (Tadi tamu-tamunya sudah lansia, ya?) kata Rm. Suntara kepada Rm. Bambang menjelang makan siang pada Juni 2023. Rm. Bambang menjawab "Kelompok randha " (Kelompok para janda). Itu adalah kelompok Wara Semedi yang anggotanya para janda Katolik. 

Sebenarnya mereka bilang ke Rm. Hartanta bahwa yang akan datang sebanyak 20 orang ibu. Tetapi dalam kenyataan ada 24 orang. Ada hal yang menarik Rm. Bambang dengan hadirnya ibu-ibu ini. Dalam hati Rm. Bambang tertawa melihat para ibu itu. Tampaknya, makin muda ibu-ibu yang tentu sudah lewat usia 60 tahun, makin seperti pendamping yang baik bagi yang ada dalam tanggungjawab penjagaannya. Sementara itu makin lansia tampaknya makin lucu perilaku dan periwicaranya. Misalnya, ketika Rm. Bambang sedang memberikan kata-kata pengantar dan Rm. Yadi datang dengan kursi rodanya, seorang ibu yang sudah sepuh melebihi kebanyakan anggota lain maju menyongsongnya. Beliau kemudian omong ini itu dengan Rm. Yadi. Rm. Bambangpun menunggu. Ketika dibuka kesempatan omong-omong interaktif, ada suasana lucu karena ada yang tampil mengatur bagaikan seorang moderator. Tentu saja Rm. Bambang dalam memandu harus menemukan cara. Puji Tuhan, dengan sembrana-sembrana muncul suasana tawa menggembirakan. Ada juga yang juga lucu, yaitu berkaitan dengan penyerahan sumbangan dan bingkisan. "Kami akan menyerahkan kepada Romo Hartanta" kata salah satu ibu. Padahal Rm. Bambang sudah mengatakan bahwa Rm. Hartanta sedang punya acara. Ketika pertemuan sudah selesai dengan doa dari salah satu ibu diteruskan dengan berkat oleh Rm. Yadi dan foto bersama, para ibu langsung menyerbu batik yang dipajang oleh karyawan. Di tengah-tengah ibu-ibu yang memilih batik, ada 2 orang ibu, yang relatif lebih muda, menyerahkan sumbangan dan bingkisan dan tentu saja dengan dipotret.