Rm. Bambang Juragan Batik?

Pada sekitar jam 09.00 Sabtu 10 Juni 2023 terdengar lagu-lagu dilantunkan. Itu berasal dari lantai 2 Domus Pacis Santo Petrus. Lagu tembang tradisional Jawa mengawali lalu lagu-lagu lain berbahasa Indonesia termasuk nyanyian anak-anak. Suasana tertawa juga terdengar. Suasana seperti ini biasa terjadi di lantai 2 kalau ada rombongan mengunjungi Rm. Sari Jatmiko. Biasanya rombong pengunjung untuk Rm. Sari berasal dari Paroki Pugeran, karena beliau masih tercatat sebagai romo di paroki itu.

Tebakan Rm. Bambang benar bahwa pengunjung hari itu juga dari Paroki Pugeran. Namun demikian yang di luar dugaan Rm. Bambang terjadi sesudah kunjungan ke Rm. Sari selesai. Rombongan tamu itu ketika sudah turun di lantai 1 langsung menuju ke kamar Rm. Bambang. Mereka terdiri dari 8 orang ibu. "Kula nuwun, romooo. Badhe ningali bathik" (Permisi, romo, kami ingin melihat batik). Bahkan salah satu berkata dengan nada gurai "Sakmenika romo dados juragan bathik nggih" (Ternyata Rm. Bambang sekarang menjadi juragan batik) yang disambut tawa oleh teman-temannya. Ternyata ibu-ibu ini adalah anggota PUPIP (Paseduluran Umat Pamitran Imam Praja) Paroki Pugeran. Kini, banyak anggota PUPIP Daerah Istimewa Yogyakarta tahu bahwa di Domus Pacis ada penjualan batik untuk mencari dana. Kebetulan Bu Rini, salah satu relawan Domus, juga menjadi anggota PUPIP. Setiap ikut pertemuan PUPIP dia membawa batik. Kalau ada pesanan Bu Rini akan memberi rekening bank Rm. Bambang untuk pembayaran. Dengan demikian layaklah kalau para anggota PUPIP Pugeran juga menjadi peminat batik. Hari itu mereka datang memilih dan memesan untuk seragam.