Monday, June 19, 2023

Seperti Mukjizat


Pada sekitar jam 10.00 Minggu 18 Juni 2023 karyawan memberi tahu kalau tamu sudah datang. Sehari sebelum Rm. Hartanta, Direktur rumah yangh sedang punya acara luar, memberi tahu agar Rm. Bambang siap menerima. Para tamu datang dari bagian timur ruang besar Domus. Mereka berjalan lewat emper bangunan utara Seminari karena bus yang ditumpangi besar sehingga tak dapat masuk Domus. Begitu melihat Rm. Bambang, yang duduk di kursi roda di muka kamarnya, para tamu segera menghampiri bersalamanan. Hal yang juga terjadi pada Rm. Harto dan Rm. Ria yang keluar dari kamar didorong oleh karyawan. Para tamu pada umumnya mengenakan kaos berwarna dasar putih dengan gambar dan tulisan. Rm. Bambang langsung mempersilahkan para tamu untuk menikmati lebih dahulu teh dan snak yang disajikan oleh Domus. Ternyata para tamu adalah rumbongan umat Lingkungan Santa Maria Immaculata, Paroki Santa Maria Fatima Magelang. Salah satu anggota rombongan berdiri dan tampil menjadi MC. Beliau membuka dengan mengajak rombongan Magelang berdiri menyanyikan lagi Hari Ini. Rm. Harto, Rm. Ria, dan Rm. Bambang menikmatinya. Sesudah nyanyian, Ketua Lingkungan dipersilahkan maju untuk memberi sambutan. Sebuah nyanyian ditampilkan seusai sambutan wakil Lingkungan. Kemudian Rm. Bambang diminta memberikan sambutan.

"Sambutanku suwe, ya?" (Sambutan lama ya?) Rm. Bambang membuka yang disambut para tamu "Manggaaaaa" (Silahkaaaan). Rm. Bambang memperkenalkan nama Domus Pacis, para romo penghuni. Tetapi penyampaiannya banyak memakai kata-kata aneh yang membuat banyak tawa. "Bicaranya gak berubah ya?" celetuk seorang tamu. Kebanyakan tamu sudah akrab dengan Rm. Bambang yang pernah berkantor di Magelang, numpang di Paroki Ignatius. Tetapi dia juga banyak masuk paroki-paroki lain termasuk Fatima Magelang. Apalagi dalam hal pengembangan iman anak. Sebetulnya omongan Rm. Bambang tidak lama tetapi membuat para tamu secara spontan bertanya ini itu yang harus dijawab oleh romo bertiga yang ikut menyambut. Yang mengherankan Rm. Harto dan Rm. Ria bisa bersuara terdengar oleh semua. Bahkan Rm. Ria mengulangi dan menambah keterangan Rm. Harto ketika menjawab pertanyaan tamu. Suasana romo bertiga sungguh interaktif menimbulkan dinamika penuh kelucuan. Ternyata hal ini menimbulkan pertanyaan "Wah, para romo kalau kumpul pasti meriah dan gayeng ya. Kalau nonton TV bareng  pasti rebut menentukan canel seperti kami di rumah". Padahal yang nyata terjadi para romo lebih banyak asyik sendiri di kamar masing-masing. Kebersamaan hanya dalam makan bersama dan Misa. 

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...