Saturday, June 17, 2023

Mampir Domus

Ketika membayangkan banyaknya pengunjung, Rm. Bambang merasa Domus Pacis St. Petrus memang memiliki daya tarik. Para pengunjung bisa saja datang karena mendengar dan mungkin mendapatkan informasi dari medsos tentang adanya rumah tua untuk para rama praja Keuskupan Agung Semarang. Mereka bisa saja ingin melihat macam apakah bangunan gedungnya. Memang ada yang berkunjung karena terdorong oleh gerakan yang bahkan terjadual seperti yang dibuat PUPIP DIY. Bisa jadi mereka datang karena mempunyai pengalaman lampau akan karya salah satu atau beberapa romo penghuni Domus. Selain itu ada pula yang datang karena diajak. Rombongan-rombongan kunjungan biasa memberika informasi lebih dahulu bahkan ada pembicaraan, biasanya lewat telepon atau WA, untuk menentukan hari dan waktunya.

Tetapi tampaknya juga ada kunjungan bagaikan menengok sesaat atau mampir. Yang seperti ini biasanya langsung datang tanpa memberi tahu lebih dahulu. Kalau Rm. Hartanta, Direktur Domus, tak ada, biasanya karyawan akan menghubungkannya dengan Rm. Bambang. Kunjungan mendadak seperti ini juga terjadi 2 kali pada hari Senin 12 Juni 2023. Dua rombongan yang datang :

  1. Lansia Paroki Gondang. Sepuluh orang umat Paroki Gondang terdiri dari 9 ibu-ibu lansia dan seorang bapak lansia. Mereka tampak senang sekali berjumpa dengan Rm. Bambang. Kebanyakan dari mereka adalah mantan peserta program Jagongan Iman yang selama beberapa tahun didampingi oleh Rm. Bambang. Program ini berhenti karena pandemi Covid-19. Pada hari itu mereka memiliki kegiatan mengunjungi ibu dari Rm. Hardianto, Pastor Paroki Gondang. Tetapi sesuai kunjungan rombongan kecil ini langsung menuju Domus Pacis sehingga bisa sedikit kangenan dengan Rm. Bambang sekalipun hanya sekitar 25 menit.
  2. Frater TOR Jakarta. Ketika Rm. Bambang sedang asyik menghadapi laptop, Rm. Ari rektor Seminari Tinggi Kentungan masuk kamarnya. "Iki ana frater-frater TOR Jakarta" (Ini ada frater-frater Tahun Orientasi Rohani Keuskupan Agung Jakarta) kata Rm. Ari. Rm. Bambang langsung keluar kamar. Dalam masa TOR para frater mendapatkan bimbingan ulah rohani khusus sebelum masuk Seminari Tinggi. Ada 2 orang romo pendamping ikut menyertai. "TOR Jakarta itu dimana?" tanya Rm. Bambang yang dijawab oleh salah satu Rm. Pembimbing "Di belakang Wisma Klender". Kalau dulu calon imam praja Jakarta studi filsafat dan teologi di Kentungan, kini mereka menjalani di Driyarkara Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...