Rm. Ria dan Murid Puluhan Tahun Lalu

"Romo Ria, mangke jam sedasa wonten tamu kangge panjenengan lho. Angkatan tujuh tiga" (Romo, nanti jam 10.00 ada tamu untuk Anda. Para tamu adalah eks Seminaris Mertoyudan angkatan 73). Itu adalah kata-kata Rm. Hartanta kepada Rm. Ria ketika makan pagi Jumat 23 Juni 2023 hampir selesai. Rm. Hartanta memang bilang tamu datang pada jam 10.00, tetapi Rm. Bambang telah mendengar suara sementara orang sejak jam 09.15. Dari suara-suara yang terdengar dari kamarnya, Rm. Bambang meyakini Rm. Ria sudah ada di antara para tamu. Demi simpanan untuk pemberitaan dalam Blog Domus, Rm. Bambang meminta Mas Andri mengambilkan foto dengan HP. Ketika suara-suara menunjukkan makin banyaknya orang, Rm. Bambang juga meminta Mbak Pariyah untuk mengambilkan gambar. Barangkali ada yang bertanya, terdengar suara Mbak Pariyah "Romo Bambang. Untuk pemberitaan Domus".

"Romo, sami ngersakke Rm. Bambang miyos" (Romo, para tamu menghendaki Rm. Bambang ikut keluar) kata Mbak Pariyah yang langsung mendorong dengan kursi roda. Tak pelak lagi kehadiran Rm. Bambang membuat suasana gurauan jadi seru. Salah satu memang memberikan penjelasan ke Rm. Bambang "Kami ini sesama masuk Seminari Mertoyudan pada tahun 1973. Saat ini kami merayakan 50 tahun. Acara kami macam-macam. Nanti kami kumpul di PPSM (Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan). Nanti malam kami mengundang Dalijo CS acara hiburan dengan mengundang masyarakat sekitar PPSM. Besok pagi jalan-jalan ke Makam Rm. Sanjaya, Museum, diteruskan kunjungan ke Seminari Mertoyudan. Kemudian kembali lagi ke PPSM". Sekitar 10 orang sebelum ke PPSM bersama keluarga mengunjungi Rm. Ria lebih dahulu. Rm. Ria pernah menjadi pamong dan guru mereka. Banyak dari mereka berceritera pengalaman ketika dipamongi oleh Rm. Ria. Setiap kisah membuat gelak tawa karena selalu pengalaman kena hukuman akibat pelanggaran. Misalnya, ada yang dengan bangga berkisah "Ketika ada acara ziarah ke Sendang Sono beberapa dari kami mbolos dan tidur di Sendang. Hari berikutnya Rm. Ria marah dan kami dihukum beberapa hari pulang", yang disambung oleh temannya "Itu adalah hukuman yang menyenangkan. Kami kan tinggal di asrama. Eeeee, disuruh pulang. Lhaaaa, malah enak".