Sunday, June 18, 2023
Ciri Pelayanan?
"Kula nuwun , romoooo" (Permisi, romoooo) seseorang bersuara dari luar kamar Rm. Bambang. Rm. Bambang langsung keluar. Ternyata ada Rm. Sugihartanto yang langsung menyalami Rm. Bambang. Rm. Sugi adalah Pastor Paroki Ganjuran. Bersamanya cukup banyak yang menyertai. Ternyata salah satu di antaranya adalah Rm. Budi Setyo yang juga bersalaman dengan akrab. Tampaknya umat yang bersama 2 romo itu adalah anggota panitia tempat ziarah Candi Tyas Dalem Ganjuran. Mereka datang di Kentungan untuk berziarah kubur di Makam Unio. Karena di seberang makam terdapat bangunan Domus Pacis Santo Petrus, mereka juga menyempatkan diri mampir sambil melihat keadaan dalam Domus. Melihat Rm. Bambang, mereka juga langsung mengerubuti. Maklumlah, dulu Rm. Bambang sering diundang Misa ujub keluarga umat Ganjuran. Kalau di Candi Ganjuran terkenal dengan Misa Malam Jumat Pertamanya, Rm. Bambang dulu diminta untuk memulai tambahan acara Candi Ganjuran dengan Malam Selasa Kliwonan.Di tengah peristiwa itu, yang terjadi pada Sabtu pagi 17 Juni 2023, bagi Rm. Bambang ada hal yang menarik. Tentu saja ketertarikan itu hanya persifat personal individual. Bagi orang lain mungkin tidak masuk perhitungan. Pada waktu Rm. Bambang dikerubuti mereka yang datang, ada salah satu ibu yang menyerobot dengan omong "Dulu kalau melatih nyanyi, Romo Bambang selalu meminta satu napas untuk menyanyikan Alleluia". Ketika Rm. Bambang membantah "Kapan kuwi. Aku ora tau nglatih nyanyi neng paroki" (Kapan itu terjadi? Aku tidak pernah melatih nyanyi untuk paroki), ibu itu kekeh mengatakan bahwa itu dari Rm. Bambang. Ketika itu Rm. Bambang langsung teringat bahwa tak hanya satu atau dua umat tetapi cukup sering ada yang menyebut latihan kor dan dalam menyanyikan Alleluia harus satu napas selalu dikaitkan dengan Rm. Ria. Maka Rm. Bambang berkata "Kuwi mesthi Romo Ria" (Itu pasti dari Rm. Ria). Kebetulan salah satu bapa berkata "Yen Rm. Bambang kuwi cirinya nyekar rikala Misa" (Kalau Rm. Bambang memiliki ciri mengidungkan tembang dalam Misa). Rm. Bambang memang biasa mengidungkan ayat Injil dengan tembang macapat (kidung tradisional Jawa). Bapak itu kemudian berkata kepada Rm. Bambang "Mbok sakmenika nyekar, romo" (Romo, nembang dong).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment