Kamis 22 Juni 2023. Ketika Misa Komunitas usai pada sekitar jam 17.55, para karyawan masuk Kapel untuk menjemput romo-romo sepuh yang kesermuanya sudah berkursi roda. "Onten tamu madosi njenengan" (Ada tamu mencari Anda) Mas Abas, salah satu karyawan, berbisik kepada Rm. Bambang. Mendengar itu Rm. Bambang merasa heran. Tumben ada tamu untuknya di malam hari. Biasanya kalau terjadi pada malam akan ada janjian lebih dahulu. Padahal dia tidak merasa punya janjian akan ada tamu. Maka Rm. Bambang menuju ruang makan untuk ikut makan malam lebih dahulu.
Di tengah makan Rm. Bambang melihat beberapa orang masuk ruang besar di bagian yang biasa untuk menerima tamu. Salah satu di antaranya duduk di kursi roda. Rm. Bambang dengan cepat menyelesaikan makan malamnya dan kemudian menghampiri tamunya. Setelah bersalam-salaman ibu yang berada di kursi roda berkata "Romo lupa ya pada saya?" yang dengan jujur dijawab oleh Rm. Bambang "Nyuwun pangapunten sanget, kula pancen kesupen" (Mohon dimaafkan, saya memang lupa). Ibu itu kemudian berceritera bahwa dulu berada di Temanggung menjadi guru. Beliau sering mendengarkan khotbah Rm. Bambang dalam Misa. Kemudian pindah ke Jogja di Maguwa. "Di Maguwa saya ikut menyumbang snak dalam kelompok Bu Woro" kata ibu itu, yang ternyata bernama Bu Martha. Rm. Bambang memang tahu bahwa salah satu pemeduli snak Domus bernama Bu Martha. Tetapi nama ini cukup lama tidak muncul dalam daftar informasi bulanan. "Rikala Januari kula kenging stroke lajeng opname ing Panti Rapih. Kula ugi nampi Sakramen Lisah Suci. Kula gadhah nadar yen mantun badhe kepanggih Romo Bambang" (Pada bulan Januari saya kena stroke dan masuk Rumah Sakit Panti Rapih. Saya juga menerima Sakramen Perminyakan. Saya bernazar kalau sembuh akan mengunjungi Rm. Bambang). Dan malam itu Bu Martha diantar oleh kakak dan anak serta menantu termasuk cucu datang di Domus Pacis St. Petrus berjumpa Rm. Bambang.
No comments:
Post a Comment