diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 28 Juli 2014 Diperbaharui: 29 September 2020 Hits: 12987
- Perayaan28 September
- LahirTahun 907
- Kota asalPraha, Bohemia (sekarang Republik Ceko)
- Wafat
- Martir - dibunuh pada tanggal 28 September 929 di Brandýs nad Labem-Stará Boleslav, Bohemia (sekarang Czech Republic)
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Karena kekafiran isterinya, maka raja Vratislav mempercayakan pendidikan anaknya Wenseslaus kepada ibu kandungnya; Santa Ludmila. Pada tahun 921, ketika Wenseslaus baru berusia 13 tahun, ayahnya meninggal dunia dalam sebuah pertempuran dengan kaum Magyars. Dengan itu kekuasaan kerajaan jatuh ke tangan ibunya, Drahomíra. Watak kekafiran Drahomíra benar-benar terlihat jelas di dalam caranya memerintah. Ia menimbulkan banyak kekacauan karena berusaha membasmi iman kristiani. Ia menyokong orang-orang kafir untuk menyerang para pemimpin Kristiani dan seluruh umat. Salah satu yang menjadi korban adalah Santa Ludmila, ibu mertua Drahomíra yang telah mendidik dan membesarkan Wenseslaus. Santa Ludmila mati dicekik oleh kaki tangan Drahomíra.
Pembunuhan Santa Ludmila semakin memperburuk situasi negara. Dari dalam dan dari luar Bohemia datang banyak reaksi keras. Saat situasi semakin bertambah buruk, Pangeran Bayern bersama para bangsawan Bohemia datang dan memaksa Drahomíra meletakkan jabatannya serta mendesak Wenseslaus untuk naik takhta menggantikan ibunya yang kafir itu. Wenseslaus yang saat itu baru berusia 15 tahun mengambil alih kekuasaan dan dilantik menjadi raja pada tahun 922.
Dengan dukungan penuh dari para bangsawan Kristen, Wenseslaus memimpin rakyatnya. Cita-citanya ialah mewujudkan suatu negara yang adil dan makmur berlandaskan ajaran Kristiani. Dengan seluruh sikap hidupnya, Wenseslaus sangat berhasil memakmurkan rakyatnya. Ia dikenal sebagai seorang raja yang saleh, berani dan murah hati terutama kepada para janda dan anak yatim-piatu. Ia meringankan beban hidup orang-orang miskin, mengunjungi para tawanan untuk menghibur mereka. Lebih dari itu konon pada musim dingin ia sendiri menghantar kayu bakar kepada keluarga-keluarga miskin di sekitarnya. Kisah kebaikan hati dan kekudusan Santo Wenseslaus kelak diabadikan dalam sebuah lagu Natal yang sangat populer yang berjudul : “Good King Wenceslaus”.
Karyanya diletakkan di atas landasan iman yang kokoh. Ia menaruh devosi yang tinggi terhadap Sakramen Mahakudus. Kerapkali ia sendiri menjadi misdinar yang melayani imam pada waktu perayaan Ekaristi. Sering ia mengunjungi gereja pada tengah malam untuk berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus. Tetapi sebagaimana biasa kepemimpinan yang jujur dan adil senantiasa tidak luput dari berbagai rintangan dan ancaman. Banyak bangsawan yang tidak senang dengan Wenseslaus karena kejujuran dan keadilannya. Para bangsawan kafir ini lalu bersekutu dengan adik kandung Wenseslaus, yaitu Pangeran Boleslaw dan juga ibunya Drahomíra, untuk dapat membunuh Wenseslaus.
Pada bulan September 935 (dari sumber yang lebih kuno tahun 929) Pangeran Boleslaw mengundang Wenseslaus untuk merayakan pesta Santo Kosmas dan Damianus di Stará Boleslav. Tiga orang rekan Pangeran Boleslaw yaitu : Tira, Čsta dan Hněvsa, membunuh Wenseslaus di dalam perjalanannya ke gereja. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Wenseslaus berkata : "Adikku, semoga Tuhan mengampuni engkau."
Santo Wenseslaus baru berusia 22 tahun ketika ia gugur sebagai pembela keadilan dan pelindung Gereja Kristus dari serangan kaum kafir. Karena itu ia dihormati sebagai seorang Saksi Iman dan Martir Kristus. Banyak mujizat terjadi atas orang-orang yang berdoa dengan perantaraannya. Tetapi mujizat terbesar ialah pertobatan dan pembabtisan Raja Boleslaw adiknya, yang naik tahktah setelah membunuhnya dengan keji. Saat ini Santo Wenseslaus dihormati sebagai Santo dan pelindung negara Republik Ceko. Hari peringatannya dalam kalender liturgi jatuh pada tanggal 28 September. Sejak tahun 2000 hari santo Wenseslaus juga dijadikan hari hari nasional di Republik Ceko.
No comments:
Post a Comment