Saturday, September 7, 2024

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 1

 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Mat 18:3-4)

Siapa tak ingin masuk sorga? Paling tidak kaum beragama pada umumnya ingin masuk sorga. Sorga adalah keadaan bahagia yang meresap ke dalam relung kalbu. Kebahagiaan seperti itu tak akan lekang hanya karena berhadapan dengan kesusahan, pendertaan, dan bahkan kematian. Tetapi, karena aku ikut Yesus, ternyata untuk masuk sorga aku harus berguru pada anak kecil. Dulu sebelum dipermandikan pada 25 Maret 1967 pada waktu kelas 1 SMA, aku ikut pelajaran agama yang diajar oleh Rm. Prajasuta SY dan Sr. Ernestine OP. Puji Tuhan, untuk menjadi anggota Kerajaan Sorga aku punya 2 orang guru agama : Chrissel berumur 4 tahun dan Nel, adiknya, hampir genap 10 bulan. Karena saya sudah lansia tak bisa lagi bermotor dan bermobil sendiri sehingga tak dapat pergi tanpa pengantar, pertemuan dengan guru agama sorga sungguh amat terbatas. Dengan Chrissel terjadi kalau dia mengunjungiku di Domus Pacis Santo Petrus. Dengan Nel kini terutama on line lewat vidcall pada jam 06.00 padi. Dengan Guru Agama Nel aku mendapatkan pelajaran kebahagiaan yang berjudul "CILUUUUU .... BAAAA". Itu adalah seruanku yang taksertai dengan menutup muka lalu takbuka ketika mengucap "BAAAA". Hanya dengan "Cilu Ba" Nel sudah tertawa terkekeh-kekeh. Dia sudah senang sekali. Apakah dia tau artinya? Yang jelas aku sendiri tak tahu. Aku yakin bahwa Nel tak pikir arti. Itu memberi pelajaran masuk sorga kepadaku yang sudah lansia : BERHADAPAN DENGAN KENYATAAN YANG TAK BISA DIPAHAMI, TENANG AJA DENGAN TERTAWA.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...