Sunday, September 8, 2024

Lamunan Pekan BIasa XXIII

Senin, 9 September 2024

Lukas 6:6-11

6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. 7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. 8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. 9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" 10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. 11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang akan senang terhadap yang murah hati. Apalagi kaum beragama, mereka akan gembira karena kemurahhatian adalah tanda iman.
  • Tampaknya, orang beragama akan gembira kalau ada perhatian terhadap kaum papa dan menderita. Pada libur agama kaum beragama dapat mengadakan aksi sosial untuk kaum papa dan menderita.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun dalam agama pengentasan kaum papa dan menderita diutamakan, pelaku pengentasan bisa terancam hidupnya berhadapan dengan agamawan sempit yang hanya sibuk dengan kebiasaan dan tata aturan praktek agama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa praktek lahiriah keagamaan harus dilandasi kemesraan dengan relung hati agar dalam beragama bisa menghadirkan hidup yang bermakna dalam kebersamaan terutama bagi yang papa dan terlantar.

Ah, beragama itu yang hidup menjalani apapun yang diatur agama.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...