Wednesday, September 18, 2024

Diikuti 105 Orang Umat

Misa Domus Pacis Santo Petrus biasa terjadi pada setiap jam 17.30 dari Senin sampai Sabtu. Sabtu sore biasa memakai liturgi Minggu. Seandainya beberapa rama punya acara sore, barulah Misa dilaksanakan pagi jam 06.30. Maka, Misa biasa hanya sekali sehari setiap sore dan hanya kalau ada hal khusus baru dipindah pagi hari. Tetapi pada Senin 16 September 2024 ada Misa pagi tanpa menghapus Misa sore. Misa sore tetap ada dan diikuti para rama sepuh dan dipimpin oleh rama dari Seminari Tinggi. Misa pagi jam 06.45 diikuti oleh 105 orang termasuk beberapa anak kecil. Orang sejumlah itu adalah umat Lingkungan Santo Ignatius Jonggrangan, Paroki Ketandan Klaten. Misa sungguh semarak karena adanya kor yang pasti disiapkan secara khusus. Sebenarnya umat Lingkungan ini dalam rencana akan datang di Domus Pacis pada Minggu 15 September 2024. Tetapi mereka kehabisan armada bus disebabkan oleh adanya libur panjang karena Senin adalah hari libur Maulud Nabi. Akhirnya acara umat Lingkungan Jonggrangan diundur ke hari Senin. Pada hari itu mereka mengadakan Ziarah Rekoleksi. Di Domus mereka minta pelayanan Misa dan isian rekoleksi singkat. Dari Domus mereka meneruskan ke Jatiningsih kemudian Candi Hati Kudus Ganjuran. Dalam rencana memang ada rekreasi di Pantai Depok. Misa di Domus Pacis dipimpin oleh Rm. Hartanta. Rm. Bambang membaca Injil diteruskan khotbah yang dijadikan masukan rekoleksi. Rm. Bambang memberikan pemahaman tentang Jemaat Lingkungan berdasar Kebijakan-kebijakan Dasar Keuskupan Agung Semarang tentang Lingkungan (KDPL). Rm. Bambang menjelaskan bahwa Lingkungan adalah bagian kongkret Gereja sebagai persaudaraan Injil yang secara penuh terlibat sebagai garam dan terang dalam masyarakat. Untuk masukan ini Rm. Bambang mengajak para peserta menghafalkan inti dokumen KDPL tentang definisi Jemaat Lingkungan dengan tembang Pocung :

Greja iku kang paling krasa ing laku; Wujud paguyuban sedulur ing Injil Suci; Dadi uyah ing tengahing masyarakat.

(Gereja yang paling terasa secara kongkret; Bentuknya adalah paguyuban persaudaraan berdasarkan Injil; Punya posisi langsung menjadi garam masyarakat). 

Sesudah Misa para tamu menikmati bakso yang dipesan lewat Bu Rini, salah satu relawan Domus. Pertemuan dengan para rama tidak bisa lama karena mereka masih harus pergi ke tempat-tempat lain. Apalagi pada waktu itu sudah ada rombongan dari Semarang yang juga berkunjung di Domus akan bertemu dengan para rama.


No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...