Wednesday, September 11, 2024

Lamunan Pekan BIasa XXIII

Kamis, 12 September 2024

Lukas 6:27-38

27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. 34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada padangan umum di kalangan agamawan bahwa mendengarkan sabda Tuhan itu adalah keharusan. Itu banyak diartikan sebagai tekun mendengarkan atau membaca Kitab Suci.
  • Tampaknya, demi mendalam sabda Tuhan orang bisa tekun mempelajari dan meresapkan Kitab Suci. Orang bisa dipandang mesra dengan Kitab Suci kalau dalam berbicara dan berbagai ungkapan bisa mengutip dan bahkan mampu menjelaskan ayat-ayat Kitab Suci.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kemampuan hafal banyak kutipan Kitab Suci dan pintar menjelaskan ayat-ayatnya, orang baru sungguh menjadi pendengar Sabda Tuhan kalau sikap hatinya membuat orang bisa terbuka dan berbaikan dengan orang-orang yang berseberangan sikap dan perilaku. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan biasa menghayati Sabda Tuhan yang mengembangkan sikap kasih dan menguras rasa benci terhadap siapapun.  

Ah, bagaimanapun juga yang namanya musuh itu ya harus disingkirkan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...