Sunday, November 12, 2023

Canda Tawa Dalam Kunjungan Ibu-ibu Baciro


Sebetulnya berita tentang sosok ini terkait dengan peristiwa kunjungan di Domus Pacis Santo Petrus pada Minggu 12 November 2023. Pada pagi itu ada rombongan Ibu-ibu Paroki Baciro berkunjung. Rm. Hartanta dalam makan pagi mengumumkan akan adanya kunjungan dari rombongan ibu-ibu dari Paroki Baciro sebanyak 70an orang. Kalau Rm. Hartanta mengatakan mereka akan datang pada jam 09.30, tetapi ternyata pada jam 08.15 mereka sudah ada di Kompleks Seminari halaman Domus. Bahkan dos-dos bingkisan sudah dibawa masuk aula Domus dengan troli. Namun para ibu belum masuk gedung Domus karena mereka melakukan ziarah kubur lebih dahulu di Makam Para Romo yang ada di depan seberang Domus. Mereka memang masuk Domus beberapa menit sebelum jam 09.30. Setelah menikmati teh dan snak sajian Domus, Rm. Hartanta membuka seperti biasa, yaitu dengan sekilas mengenalkan Domus. Sesudah itu beliau meminta Rm. Bambang untuk memandu. Dalam panduan inilah Rm. Bambang juga bercanda secara khusus menyinggung sosok yang akan menjadi berita khusus sebagaimana sudah diisyarakatkan dalam kalimat pertama paragraf ini.

Sebenarnya ada rasa gembira khusus dalam diri Rm. Bambang. Pertama, yang hadir adalah umat Paroki Baciro. Dia memiliki latar belakang sebagai umat Baciro : dibaptis di Baciro ketika SMA, ikut jadi aktivis Baciro, disambut sebagai imam baru sebagi putra Baciro. Itulah sebabnya perjumpaan dengan sebagian besar tamu menjadi semacam reuni. Banyak ibu yang ketika remaja sudah kenal dengan pemuda Bambang. Maka tanya jawab antara tamu dan para romo (Rm. Hartanta, Rm. Yadi, Rm. Jarot, Rm. Ria, Rm. Harto, Mgr, Blasius, dan tentu Rm. Bambang sendiri) menjadi bahan canda tawa antara Rm. Bambang dengan para tamu. Kedua, kehadiran Rm. Wahadi. Rm. Wahadi adalah salah satu romo yang kini bertugas di Paroki Baciro. Beliau juga menjadi romo di Rumah Sakit Panti Rapih. Rm. Bambang pernah serumah dengan beliau ketika Rm. Wahadi menjadi Vikep Kedu dan tinggal di Magelang. Di hadapan Rm. Bambang Rm. Wahadi adalah senior. Tetapi dalam hubungan personal seperti kakak-adik. Kedekatan itu membuat Rm. Bambang bisa dengan enak mengejek beliau. Misalnya ketika omong tentang Domus sebagai rumah para romo sepuh. Rm. Bambang bilang "Ana lho, wis tuwa ning ora neng kene" (Ada, lho, sosok lansia tetapi tidak tinggal di Domus) sambil mata melirik terarah ke Rm. Wahadi. Tentu saja para tamu tertawa terbahak-bahak. Tetapi Rm. Bambang juga menyanjung beliau. "Kadang-kadang Rm. Wahadi memberikan honornya di Panti Rapih disumbangkan ke Domus" kata Rm. Bambang ketika omong pengalaman. Eeeee, ketika makan siang bersama, Rm. Wahadi memberikan sejumlah amplop tanggung ke Rm. Bambang sambil berkata "Niki sithik-sithik ngge romo-romo" (Ini hanya sedikit-sedikit untuk para romo Domus).

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...