Para romo Domus Pacis Santo Petrus biasa menerima rombongan tamu. Memang, tak semua romo Domus bisa menyambut kehadiran para tamu. Dari 14 romo, separo biasa berada dalam kamar. Maka yang biasa ikut menerima tamu ada 7 orang romo : Rm. Hartanta selaku direktur, Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Harto, Mgr. Blasius, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang.
Rombongan tamu terakhir di bulan Oktober 2023 yang hadir di Domus adalah umat Lingkungan Santo Thomas Aquinas dari Paroki Aloysius Mojosongo, Sala, Mereka mengenakan kaos biru seragam bergambar wajah Santo Thomas Aquinas. Dari 50an orang mayoritas terdiri dari ibu-ibu. Beberapa bapak dan anak-anak menyertai dan juga mengenakan seragam. Sebagaimana biasa ada ucapan selamat datang dan pengenalan singkat tentang Domus Pacis Santo Petrus. Pada hari itu, Minggu 29 Oktober 2023, yang berbicara adalah Rm. Bambang. Salah satu bapak tampil berbicara mewakili para tamu. Kemudian Rm. Hartanta meminta para tamu menikmati teh dan snak yang disediakan oleh Domus. Sehabis rehat, pertemuan diteruskan dengan tanya jawab yang dipandu oleh Rm. Bambang. Dari beberapa pertanyaan yang mirip dengan rombongan-rombongan lain, ada 1 pertanyaan yang lain dari yang lain. Seorang ibu menunjukkan jari dari bertanya "Rama senang lagu apa?" Rm. Bambang menunjuk ke Rm. Yadi "Romo Yadi remen lagu napa?" (Romo Yadi senang lagu apa?), dan Rm. Yadi menjawab "Gusti nyuwun kawelasan" (Tuhan kasihanilah kami). Entah bagaimana, ada seorang bapa langsung melantunkan "Gusti nyuwun kawelasan" dan Rm. Bambang secara spontan mendirigeni. Sesudah Rm. Yadi setiap Romo menyebut satu lagu, para tamu langsung menyanyikannya didirigeni oleh Rm. Bambang. Maka muncullah beberapa lagu dinyanyikan : Sajege aku ndherek Gusti, Mangga-mangga, Ndherek Dewi Mariya, dan Hidup Ini adalah Kesempatan. Sebetulnya Rm. Bambang menyebut lagu yang bernuansa porno yang bisa muncul dalam kumpulan gaulan biasa. Ternyata rombongan juga hafal sehingga tertawa terkekeh-kekeh.
No comments:
Post a Comment