Tuesday, November 28, 2023

Kepedulian Konsumsi November 2023

Bagaimanapun juga Domus Pacis St. Petrus bukan Paroki. Paroki memiliki institusi yang disebut Dewan Pastoral Paroki. Dewan ini menata umat. Dewan ini memiliki wewenang mengatur mekanisme keumatan. Dewan ini bisa dikatakan "membawahi" umat. Umat memang bertanggungjawab atas kehidupan Paroki. Selain harus menanggung jalannya pelayanan pastoral, umat dalam koordinasi Dewan harus bertanggungjawab atas khususnya kehidupan romo di parokinya. Itu semua dilindungi dengan pedoman-pedoman keuskupan. Tidak demikian dengan Domus Pacis. Para romo Domus tidak memiliki wibawa institusional terhadap umat. Sebaliknya umat tidak memiliki kewajiban mengurus para romo Domus.  Domus adalah urusan langsung Keuskupan yang menugaskan seorang imam menjadi direktur.


Meskipun demikian Domus boleh mengalami pelindungan ilahi secara khusus. Bagaimanapun juga kalau hanya mengandalkan anggaran rutin dari Keuskupan, para romo sungguh sulit merasakan sesedikit apapun yang dalam sejarah hidup karyanya sungguh menghadirkan perhatian umat. Secara riil itu menyangkut masalah kuliner. Kalau hanya mengandalkan anggaran rutin, para romo akan jauh dari perayaan khusus untuk even pribadinya. Puji Tuhan, rahmat penyelenggaraan Roh Kudus amat dirasakan oleh para romo termasuk penghuni lain lewat kepedulian personal umat yang mendorong hatinya memperhatikan hadirnya snak dan sumbangan dana yang berkaitan dengan konsumsi. Dengan dana, dari kiriman sumbangan dan penjualan batik, Domus Pacis dapat menikmati kegembiraan karena perayaan ulang tahun imamat masing-masing romo. Bahkan Domus juga dapat mengadakan perayaan khusus sesudah Misa Malam Natal dan Malam Paskah. Untuk bulan November 2024 Rm. Bambang mencatat nama-nama yang menyumbang konsumsi untuk Domus :

Bapak Joko (4 org), Ibu Nadya, Sdr. Indra, Ibu Ambar, Ibu Umi, Ibu Retno Wiraksi, Ibu Ratmi, Ibu Mardanu, Ibu Rini Wahyudi, Ibu Lucy, Ibu Sri Purwaningsih, Bapak Agustinus Sudiyono, Bapak Chasto, Apotek Kudu Sehat, Ibu Agnes Kadyartini, Ibu Primitiva, Ibu Pargiono, Ibu Yucha, Ibu Yudi, Ibu Lucida, Ibu Ieneke, Mbak Kanti, Ibu Emma, Ibu Joni, Ibu Anna Jatmiko, Ibu Rini, Ibu Titik Waliyanti, Ibu Endang Prayitno, Sdri. Lusi, Ibu Septi, Ibu Topo, Ibu Ira Daga, Ibu Rie Agung, Ibu Titus, Ibu Ratna Beni, Kelompok Chatarina, Ibu Wahyu, Ibu Supomo, Ibu Ismawan, Ibu Daniek, Ibu Tita, Ibu Ani Eko.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...