Rabu, 15 November 2023
Lukas 17:11-19
11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus
menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 12 Ketika Ia
memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Mereka tinggal berdiri agak jauh 13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah
kami!" 14 Lalu Ia memandang mereka dan
berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka
menjadi tahir. 15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa
ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara
nyaring, 16 lalu
tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah
seorang Samaria. 17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah
selain dari pada orang asing ini?" 19 Lalu Ia
berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah,
imanmu telah menyelamatkan engkau."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ketika dirudung derita berkepanjangan orang
memang membutuhkan perhatian ekstra. Hatinya terisi kerinduan untuk lepas dari
derita.
- Tampaknya, ketika lepas dari derita berkempanjangan
orang memang mengalami kegembiraan bukan kepalang. Dia bisa bersyukur
mengadakan pesta yang memaklumkan kebebasannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dalam agama ada ibadat syukuran
untuk mengucap terima kasih kepada Tuhan karena bebasnya dari derita
berkepanjangan, ucap syukur sejati terjadi kalau orang makin lekat dengan Tuhan
dan memuliakan-Nya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati
orang melandaskan apapun pada keterbukaan hati pada kebaikan Tuhan.
Ah, syukuran itu ya jelas pesta dong.
No comments:
Post a Comment