Tuesday, November 7, 2023

Lamunan Pekan Biasa XXXI

Rabu, 8 November 2023

Lukas 14:25-33

25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa keluarga adalah basis hidup beriman. Orang mengenal religiusitas dimulai dari keluarga.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa kehidupan dalam keluarga menghadirkan pola seseorang dalam pergaulan dan kebersamaan dengan orang lain. Keluarga adalah ladasan hidup bermasyarakat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kebaikan dalam keluarga melandasi orang untuk beriman dan bermasyarakat, kesejatian beriman dan bermasyarakat menuntut orang setia dan taat mengikuti suara relung hati sekalipun harus bertentangan dengan sikap orangtua dan sanak saudara. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memilih dan menjungjung tinggi dorongan nurani dalam bertindak sekalipun berakibat hidup terpencil.     

Ah, keluarga harus diutamakan di atas apapun.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...