Wednesday, November 8, 2023

Lamunan Pesta

Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

Kamis, 9 November 2023

Yohanes 2:13-22

13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, bagi orang beragama yang namanya beribadat adalah kewajiban. Maka ada tempat-tempat khusus untuk agama-agama.
  • Tampaknya, tempat ibadat juga bisa dijadikan pertanda banyak sedikitnya umat dan tingkat kemajuan umat. Makin besar dan makin indah bangunannya dapat menunjukkan situasi dan kondisi keumatannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun bangunan tempat ibadat yang besar dan indah dapat menghadirkan citra keagamaan, tanpa adanya kebiasaan hormat dan taat pada yang bertahta dalam relung hati tempat ibadat hanya jadi bangunan biasa yang bisa untuk kepentingan-kepentingan duniawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa ketakwaan sejati kepada Tuhan itu adalah hormat dan ketaatan pada nurani. 

Ah, bagaimanapun juga besar dan indahnya tempat ibadat menunjukkan adanya keseriusan dan semangat beragama.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...