Bu Rini, relawati Domus Pacis, sudah datang di Domus Pacis Petrus sebelum jam 09.00. Itu adalah hari Kamis 1 Juli 2021. Sementara itu di meja besar dekat lift sudah tersedia berbagai snak dan minuman dalam jumbo. Kehadiran Bu Rini membuat beberapa karyawan sibuk mengeluarkan berbagai hal dari mobilnya. Ternyata Bu Rini membawa menu bakso hasil patungan dengan Bu Titik Waluyanti, yang juga relawati yang kemudian datang menyusul. Pagi itu Domus Pacis memang menantikan rombongan kecil dari Pastoran Yohanes Rasul Pringwulung yang berjanji datang pada jam 10.00. Tetapi rombongan itu sampai di Domus pada sekitar jam 11.00. Ada barang-barang khusus yang oleh karyawan Domus diusung dengan troli dan di bawa ke lantai 2. Para tamu kemudian melihat-lihat dan berkeliling di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Pada umumnya mereka mengagumi bangunan dengan segala arsitektur dan tata tamannya.
Rombongan tamu kemudian diajak menikmati teh dan snak untuk seterusnya masuk ruang rekreasi para rama penghuni Domus. Rm. Sapta Nugroho dan Rm. Tomo menjadi bagian dari para tamu dari Pringwulung. Tetapi Rm. Tomo duduk dalam deretan para anggota rombongan sementara Rm. Sapta duduk di muka berdampingan dengan Rm. Hartanta, Direktur Domus Petrus, berhadapan dengan rombongan tamu dan para rama Domus yang ikut pertemuan. Ada juga Rm. Joko Sistiyanto yang datang bersama rombongan tamu. Para rama Domus yang ikut pertemuan adalah Rm. Rio, Rm. Tri Hartono, Rm. Harta, Rm. Jaya, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Sesudah memberikan pengantar, Rm. Hartanta memimpin doa. Rm. Hartanta kemudian meminta sambutan dari Rm. Sapta, Rm. Joko Sistiyanto, dan Rm. Bambang. Rm. Sapta berbicara tentang kondisi Rm. Joko dan menyerahkan ke Rm. Hartanta untuk menjadi penghuni Domus karena SK dari Keuskupan 23 Juni 2021 menetapkan beliau untuk tinggal di Domus Pacis Santo Petrus. Rm. Joko dalam sambutannya menjelaskan berbagai macam sakit berat yang dihadapi sehingga harus cuci darah tiga kali seminggu. Dia hanya minta untuk kadang-kadang ditengok di kamarnya. Sedang Rm. Bambang, yang diminta oleh Direktur mewakili para rama Domus, berbicara tentang Domus Pacis yang memang menjadi tempat untuk para rama yang kondisinya membutuhkan perhatian khusus. Dia berkata agar Rm. Joko tak perlu kuatir karena akan mendapatkan pelayanan karyawan yang siaga termasuk membantu mobilitas dengan mendorong kursi rodanya. Rm. Bambang juga mengatakan harapan dari salah satu staf Seminari Tinggi agar para rama Domus menjadi saksi eskatologis bagi para frater. Ini adalah sikap batin taat kehendak Allah sampai akhir hayat. Ketaatan ini tentu akan menjadi kongkret dalam kesediaan untuk taat pada segala kebijakan Rm. Hartanta, Direktur Domus. Beliau pasti mengupayakan damai sejahtera para rama penghuni. Pertemuan ditutup dengan makan siang. Untuk para tamu tersedia bakso yang katanya asli dan istimewa. Dan sejak saat itu RAMA AGUSTINUS JOKO SISTIYANTO TINGGAL DI DOMUS PACIS SANTO PETRUS.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment