Salah satu calon penghuni Domus Pacis St. Petrus, Kentungan, memang wafat pada Jumat 23 Juli 2021. Beliau adalah Rm. Benedictus Yosef Labre Subagiyo Admodiardjo, Pr. Tetapi. diluar Rm. Hartanta yang menjadi Direktur Domus, kebanyakan dari 10 orang rama sepuh membutuhkan perhatian khusus. Mereka dalam banyak hal harus dibantu. Bahkan ada yang dalam segalanya sudah tak dapat melayani diri sendiri. Dengan 11 orang tenaga kerja, mengingat adanya jatah libur seminggu sehari yang biasa diambil 2 minggu sekali, selalu saja ada bertugas untuk lembur. Jumlah itu tidak termasuk tenaga soutsourcing untuk cleaning service bangunan yang besar dan luas. Itu juga belum terhitung tambahan tenaga yng sudah menjadi cadangan bila 3 orang rama sepuh lain masuk pada Agustus 2021. Kondisi inilah yang membuat Rama Direktur meminta Rm. Bambang mencari bantuan untuk trambahan dana. Maka Rm. Bambang membuat tulisan pemberitahuan sebagai berikut :
Hingga Sabtu 24 Juli 2021, sejak tanggal 18 Juni 2021, ada 81 orang warga yang memberikan dana. Besaran amat bervariasi dari yang nol empat, nol lima, hingga nol enam. Bahkan ada paguyuban dari Ungaran yang bernama PUPIP. Rm. Yamto, yang pernah menjadi pastor di Paroki Ungaran, menggerakkan paguyuban itu untuk memberikan kepedulian khusus untuk keperluan Domus Pacis St. Petrus. Bu Kamdi, koordinator PUPIP Ungaran memberi info himbauan Rm. Yamto yang berbunyi "Bu Kamdi, terima kasih sudah mencoba menghimpun dana untuk living para rama sepuh di Domus Pacis St Petrus, Kentungan. Kl bs, coba ditawarkan mungkin ada Ibu2 yang bs rutin setiap bulan memberikan sumbangan, bukan banyaknya tp yang penting bs diharapkan tiap bulan sekali. Kira2 seperti itu yang diharapkan Rm Bambang, maksudnya spy bs diperhitungkan sebagai pemasukan, kurang berapa dst .. NUWUN". Rm. Yamto juga mengurim WA ke Rm. Bambang "Yth Rm Bambang, PUPIP Ungaran sampun matur? Mereka spontan (biasa) tarikan dana u menyumbang Domus Pacis, hari terkumpul Rp 2.250.000,- Terus kula jelaské, kl bs ajeg rutin tiap bulan, hasilnya, sbb: Dulur2 itu wa dari Romo Yamto. Ini di mohon mungkin ada dulur2 yg bisa tiap bln ngumpulkan dana utk romo 2 sepuh kita. Tdk dari brp jumlah nya. Tp biar bisa rutin ..yg bisa tiap bln monggo". Rm. Yamto juga mengirimkan dafar penyumbang yang besarannya dari Rp. 5.000 hingga Rp. 100.000. Dengan demikian, sekalipun sebenarnya Rm. Bambang mengharapkan terhindarinya bantuan terkoordinasi, akhirnya bantuan berkelompok seperti PUPIP Ungaran juga diterima. Kelompok ini memang juga menyertakan nama-nama penyumbang dengan jumlah sumbangannya. Rm. Bambang memang sungguh bersyukur karena dalam usia tuanya masih bisa ikut membantu keperluan rumah. Memang, dia sudah tidak memiliki akses jumpa umat face to face seperti ketika masih dinas resmi. Bahkan kondisi kini ditambah adanya pandemi covid-19, Rm. Bambang praktis 99,99% hanya berada di dalam kamar. Maka dia amat bersyukur karena dalam usia lansianya masih memiliki kesempatan berlatih menggunakan alat media sosial. Dengan alat ini Rm. Bambang masih bisa berjumpa dengan banyak orang lewat dunia digital. Dia bisa berjumpa banyak orang yang terketuk oleh upayanya membantu Rama Direktur untuk mencari tambahan dana. Bahkan dia juga berjumpa dengan Mbak Iva yang membuat rintisan membuat camilan yang diberi nama florentine peanuts. Dia sudah mengirimkan 5 kali pengiriman bantuan. Mbak Iva juga menulis di WA disertai gambar produk buatannya "Ini yg saya jual ... namanya Florentine Peanuts..kyk enting2 premium🤣, krn bbrp bahannya Import. Saya jual pertoples 75rb. Saya mau jual 100 toples. Uang 100% untuk Domus Pacis.🙏"
No comments:
Post a Comment