Katanya, makan bersama dalam kehidupan bersama sungguh memiliki makna iman. Rama-rama Domus Pacis Puren mulai dengan tanggal 30 Agustus 2011 memiliki kehidupan makan bersama tiga kali sehari. Maklumlah sebelumnya makan, snak, dan minuman disajikan di kamar masing-masing. Tentu saja untuk rama-rama, yang karena kondisinya harus dilayani dalam segalanya, akan dibantu di kamar.
Dalam
makan bersama tentu saja ada doa pembuka dan penutup. Entah bagaimana
prosesnya, di dalam perkembangan ada salah satu rama bila tidak pergi dan hadir
di kamar makan selalu menjadi pemimpin doa. Waktu makan setiap hari biasanya
dimulai pada jam 07.00 untuk makan pagi, jam 12.00 untuk makan siang, dan jam
18.30 untuk makan malam. Dengan demikian, begitu para rama sudah siap di bagian
meja masing-masing, pada sekitar jam-jam itu doa pembuka diucapkan. Karena
biasanya memakai bahasa Jawa, setiap kali sampai pada kata “lantaran Sang Kristus Gusti kawula”
(dengan pengantaran Kristus Tuhan kita) semua mengucap “Amin”. Tentu saja
biasanya suara “Amin” yang terdengar hanya dari dua orang rama, karena yang
lain sudah kekurangan suara akibat kondisinya.
Walaupun
ada ancar-ancar lama makan adalah sekitar 30 menit, tetapi doa penutup biasanya
disesuaikan dengan irama rama yang membutuhkan waktu cukup lama dalam
menghabiskan makan. Hal ini dikarenakan ada yang gigi palsunya sering bergeser
tempat di dalam mulut. Ada juga yang memang mengunyahnya amat lambat. Sang
pemimpin doa termasuk yang amat cepat dalam menghabiskan porsi makannya. Oleh
karena itu dia harus menunggu selesainya yang lain. Karena dapat selesai makan
dalam 10-15 menit, biasanya dia mengisi waktu dengan ber-medsos-an WA atau
youtube lewat HP. Kemudian teman lain bisa memintanya menutup doa dengan
memberi kode seperti menepuk-nepuk dahi atau dada. Ada juga yang memberi kode
dengan mengangkat lengan dan telapak tangan terbuka.
Pada suatu ketika ada salah satu teman, yang hanya ikut keadaan sehingga tak pernah memberi kode, mengangkat lengannya disertai telapak tangan terbuka. Langsung saja terdengar suara pemimpin doa “Kunjuk ing asma Dalem .....” (Dalam nama ....) diteruskan dengan doa penutup. Setelah selesai teman yang memberi kode itu tersenyum. Ternyata dia, yang termasuk minim suara, memberi kode pada karyawan untuk diambilkan buah.
No comments:
Post a Comment