Sunday, July 25, 2021

Tak Jadi Tabur Bunga

Rm. Bambang sudah masuk kamarnya sesudah makan siang pada Sabtu 24 Juli 2021. Para karyawan juga selesai makan siang tetapi masih omong-omong. Tiba-tiba Mas Fallah, salah satu tenaga, datang ke Rm. Bambang yang sedang menghadapi laptopnya. "Rama, Rama Hartanta nyuwun asma lengkapipun Bu Rini kaliyan Bu Titik" (Rama, Rm. Hartanta minta nama lengkap Bu Rini dan Bu Titik) kata Mas Fallah kepada Rm. Bambang yang kemudian menuliskan nama pada secarik kertas "Natalia Rini Kusparwati" dan "Victoria Titik Waluyanti". Rm. Bambang tahu bahwa nama-nama itu akan dituliskan pada kartu yang akan dibuat oleh Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus, Kentungan. 

Rm. Hartanta memang memesan kartu khusus untuk semua yang sehari-hari ada di rumah para rama sepuh Keuskupan Agung Semarang yang bernama Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Bu Rini dan Bu Titik, sekalipun bukan karyawan Domus Petrus, adalah relawan yang biasa datang di Domus. Mereka berdua biasa ikut siaga membantu keperluan Domus. Kartu itu akan menjadi semacam kartu identitas keanggotaan rumah Domus. Ini dibuat berkaitan dengan wafat Rm. Bagya pada Jumat 23 Juli 2021 yang dimakamkan dengan kedisiplinan ketat prokes covid-19 di tengah malam. Hal ini diperkirakan akan mendorong warga dan kelompok warga Katolik datang mengadakan tabur bunga. Dan ini membuat petinggi Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, memperketat bahkan melarang tamu-tamu datang ke Seminari dan Domus Pacis Petrus. Larangan ini ternyata juga membuat mobil Hotel Tentrem yang setiap siang datang ke Domus mengantar tambahan lauk. Mobil tidak bisa masuk dan kiriman harus diambil karyawan Domus di Pos Satpam Seminari Tinggi. Bahkan suami Mbak Pariyah, yang selalu mengantar dan menjemput di Domus, juga tidak bisa masuk. Pada Sabtu itu Bu Rini bisa masuk karena namanya dan nama Bu Titik sudah masuk dalam daftar Satpam yang bisa masuk. Ternyata untuk tabur bunga, Seminari baru mengijinkannya sesudah hari ketujuh dari wafat Rm. Bagya. Maka ada dua rencana Domus Pacis Petrus yang juga batal karena larangan dari pihak Seminari Tinggi, yaitu :

  • Datang di Makam UNIO KAS untuk doa dan tabur bunga bagi almarhum Rm. Bagya. Ini direncanakan terjadi sesudah makan pagi Sabtu 24 Juli 2021.
  • Santap jenang bersama para penghuni Domus Pacis sesudah acara doa dan tabur bunga. Sebenarnya Bu Rinilah yang siaga menyediakan jenangnya.  



No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...