Wednesday, July 7, 2021

Beata Maria Romero Meneses

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 09 Juli 2017 Diperbaharui: 03 Februari 2019 Hits: 2983

  • Perayaan
    7 Juli
  •  
  • Lahir
    13 Januari 1902
  •  
  • Kota asal
    Granada, Nicaragua
  •  
  • Wilayah karya
    Kosta Rika
  •  
  • Wafat
  •  
  • 7 Juli 1977 di Rumah Sakit Salesian Las Peñitas, León, Nicaragua.
    Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    18 Desember 2000 oleh Paus Yohanes Paulus II
  •  
  • Beatifikasi
    14 April 2002 oleh Paus Yohanes Paulus II
  •  
  • Kanonisasi

Beata María Romero Meneses lahir di Granada Nikaragua pada tanggal 13 Januari 1902 sebagai seorang dari delapan bersaudara putera-puteri pasangan Félix Romero Arana dan Ana Meneses Blandon. Ayahnya, Felix Romero, adalah seorang Menteri dan Pejabat Tinggi dalam Pemerintahan Presiden José Santos Zelaya (Presiden Nikaragua tahun 1893-1909).

María menerima pendidikan di Sekolah Katolik yang dikelola oleh para Suster Salesian. Ia sangat berbakat dalam bidang seni dan musik sehingga orangtuanya mendatangkan guru-guru privat untuk membimbingnya berlatih piano dan biola.  Di usia dua belas tahun, Maria menderita sakit demam rematik. Ia menjadi lumpuh selama enam bulan dan jantungnya rusak permanen akibat efek samping pengobatan medis yang dijalaninya. Ia baru sembuh setelah setahun penuh mendaraskan doa novena kepada Bunda Maria. Bunda Maria Penolong Umat Kristiani kemudian menampakkan diri dan menyembuh penyakitnya. Penglihatan dan Penyembuhan Ilahi yang dialaminya mengilhami Maria untuk membaktikan dirinya menjadi seorang biarawati.

Pada tahun 1920 Maria Romero masuk Biara Puteri-puteri Maria Penolong Umat Kristiani (Figlie di Maria Ausiliatrice atau Daughters of Mary Help of Christians), biara Susteran yang didirikan oleh Santo Yohanes Bosco dan Santa Maria Dominika Mazzarello. Ia lalu berangkat ke El Salvador untuk menjalani masa novisiat dan mengucapkan kaul pertamanya pada tanggal 19 Maret 1920. Kaul keduanya ia ucapkan pada tanggal 16 Januari 1921. Saat itu pembimbing spiritualnya, pater Emilio Bottari, SDB berpesan: "Meskipun masa sulit akan datang dan kamu akan merasa hancur berkeping-keping, setialah dan kuatlah dalam panggilanmu". Pesan ini selalu diingat Suster Maria sepanjang masa hidupnya. Pada tanggal 6 Januari 1929 Suster María Romero Meneses mengucapkan kaul kekal di Biara Suster Salesian Managua, Nikaragua.

Pada tahun 1931 Suster Maria pindah ke San José Kosta Rika untuk menjadi pendidik di Sekolah yayasan milik biaranya. Ia menjadi guru Seni Musik di Sekolah Puteri Salesian serta menjadi teladan kesalehan dan kesucian hidup bagi para muridnya. Sejumlah besar anak didiknya kelak mengikuti jejaknya menjadi biarawati.

Suster Maria berkerja keras mengembangkan karya sosial Salesian bagi masyarakat disekitarnya. Ia berhasil mengajak keluarga-keluarga kaya di Kosta Rika untuk peduli dan turut aktif membantu para fakir miskin dan anak-anak terlantar disekitar mereka. Ia membangun pusat rekreasi di kota San Jose (Santo Yoseph) pada tahun 1945 dan Pusat Distribusi Makanan bagi para tunawisma pada tahun 1953. Ia mendirikan Sekolah Puteri bagi anak-anak terlantar pada tahun 1961 dan sebuah Klinik Kesehatan gratis pada tahun 1966. Pada tahun 1973 Suster Maria mengorganisir pembangunan tujuh rumah penampungan di desa Centro San Josè  untuk menampung para tunawisma.

Suster Maria dikenang sebagai seorang guru yang hebat, Manajer Yayasan dan penggalang dana yang cekatan, serta penginjil berbakat yang mampu membawa sukacita rohani bagi para pendengarnya. Pada awal tahun 1977, ia mengalami serangan jantung dan membuatnya harus dirawat intensif di Rumah Sakit Salesian Las Peñitas, León, Nicaragua. Ia tutup usia di rumah sakit tersebut pada tanggal 7 Juli 1977.  Jenazahnya dikirim kembali ke San José di Kostarika dan dimakamkan di kapel biara Salesian.

Suster Maria Romero Meneses, FMA dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 14 April 2002 dan pestanya dirayakan pada setiap tanggal 7 juli.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...