Friday, December 15, 2023

Santa Adelaide

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 06 November 2019 Hits: 26834

  • Perayaan
    16 Desember
  •  
  • Lahir
    Tahun 931
  •  
  • Kota asal
    Burgundy, Perancis
  •  
  • Wafat
  •  
  • 16 Desember 999 di Biara Selta (Seltz) Alsace | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1097 oleh Paus Urbanus II

St. Adelaide Lahir di Orbe (sekarang wilayah Swiss). Ia adalah putri dari Raja Rudolf II dari Burgundy dan Bertha dari Swabia.  Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi ini dinikahkan dengan Raja Lothair II karena alasan politik. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Penguasa baru yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha memaksa Adelaide untuk menjadi isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya, sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau.

Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Raja Otto menikahi Puteri Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa.

Puteranya ini, Otto II, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St. Majolus. Abbas ini menasehati Otto II hingga ia sadar dan menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja Otto II memohon pengampunan dari bundanya.  Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah Santo Martin dari Tours.

Di masa tuanya, St. Adelaide dipanggil untuk memimpin negara karena anaknya Otto II telah meninggal dan cucunya Otto III masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St. Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”

St. Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999.

No comments:

Post a Comment

Jadi Asisten Menerima Tamu

Minggu 14 Juli 2024. Mbak Pariyah, salah satu karyawan Domus, masuk kamar Rm. Bambang yang baru menghadapi laptop. " Ngga, rama, direnc...