Tuesday, December 19, 2023

Peristiwa Khusus di Domus


Pada Minggu 17 Desember 2023 Bapak Suhari mengadakan peringatan 1 tahun wafat Ibu Cicik, istrinya. Pak Suhari minta Rm. Bambang dan Rm. Bismoko, dari Seminari Tinggi, untuk memimpin Misa yang diselenggarakan di Domus Pacis Santo Petrus. Pak Hari datang bersama umat Lingkungan Benediktus, Paroki Kalasan. Pak Hari memang anggota umat Benediktus. Peristiwa warga Katolik menyelenggarakan Misa Ujub di Domus dan minta romo Domus memimpin, hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk peristiwa seperti ini penyelenggara biasa menghubungi Bu Rini, relawan Domus, untuk membantu mengurus sajian konsumsi. Bu Rini memang mempunyai beberapa relasi penyedia masakan bahkan catering.

Tetapi peringatan arwah yang diminta Pak Suhari adalah peristiwa pertama terjadi di Domus. Beliau tidak sekedar datang mengajak umat Lingkungan dan beberapa undangan untuk ikut Misa. Sebelum Misa Pak Suhari  menjadikan kedatangan rombongan juga menjadi peristiwa kunjungan ke romo sepuh. Karena kebtulan pada hari itu ada rombongan tamu lain, yang menyambut rombongan Pak Sudari adalah Rm. Harto, Rm. Ria, Mgr. Blasius, Rm. Suntara, dan Rm. Bambang. Rm. Hartanta memang sempat memperkenalkan secara singkat tentang Domus termasuk para romo dan karyawannya. Sesudah itu Rm. Hartanta mengajak Rm. Yadi dan Rm. Jarot menemui rombongan tamu lain yang datang dari Salam. Sedang para romo lain meneruskan pertemuan dengan "rombongan peringatan arwah". Selain acara omong-omong tanya jawab, ternyata ada juga acara yang dimaksudkan untuk menghibur para romo sepuh. Tampilan nyanyi-nyanyi terjadi diiringi dengan gitar dan melodion. Beberapa tampilan dilakukan oleh kelompok remaja, kelompok anak, dan gabungan remaja-anak.

Sebenarnya bagi Domus Pacis, sekurang-kurangnya bagi Rm. Hartanta dan Rm. Bambang, kunjungan "rombongan peringatan arwah" menjadi peristiwa amat istimewa. Di dalam kunjungan itu, Rm. Suntara ikut menyambut menjumpai para tamu. Barangkali orang bisa mengatakan itu dikarenakan beliau dulu pernah berkarya di Kalasan. Tetapi Rm. Suntara adalah sosok romo sepuh yang tampaknya biasa berkeberatan untuk menerima tamu umum bersama para romo lain. Yang jauh lebih istimewa lagi adalah ketika Rm. Suintara ikut terlibat menjawab pertanyaan dari tamu. Ketika muncul pertanyaan "Apa suka-duka para romo sepuh?", ada yang mempertajam pertanyaan. Dia minta sharing para romo tentang "Apa pengalaman suka yang khas terjadi karena menjadi penghuni Domus". Pada umumnya para romo menceritakan selalu ada kesiagaan pelayanan sesuai kebutuhan para romo sepuh. Ternyata Rm. Suntara berpendapat bahwa pelayanan juga bisa terjadi di rumah sakit atau tempat manapun tempat cari nafkah. Rm. Suntara mengatakan "Pelayanan di banyak tempat lain juga mudah dialami. Pada umumnya pelayanan itu sesuai dan dilandasi dengan prosedur. LAIN YANG SAYA ALAMI DI DOMUS PACIS. SEMUA YANG TERJADI UNTUK KAMI PARA ROMO TERJADI DENGAN LANDASAN CINTA". Rm. Suntara mengatakan bahwa semua yang dilakukan untuk para romo juga terjadi DENGAN HATI.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...