Sunday, December 31, 2023

Kepedulian Umat Pada Romo Sepuh

Pada Minggu 24 Desember 2023 jam 10.18 Bu Titik Waluyanti mengirim pesan WA di HP Rm. Bambang "Mo, wis ana daftar caos snack?" (Romo, apakah sudah ada daftar penyumbang snack?). Bu Titik (dan Bu Rini) adalah koordinator penyumbang snak untuk Domus Pacis Santo Petrus. Dia mengkoordinasi para penyumbang yang berasal dari Paroki Pringwulung, Paroki Banteng, Paroki Kalasan, Paroki Baciro, Paroki Klaten, dan beberapa teman alumni SMA Stella Duce. Sedang Bu Rini mengkoordinasi yang berasal dari Magelang, Paroki Medari, dan Paroki Brayut. Rm. Bambang akan menentukan hari-hari dan tanggalnya yang menjadi 2 orang koordinator. Karena Bu Titik harus berkoordinasi dengan koordinator lingkungan setempat, dia biasa minta daftar dari Rm. Bambang seminggu sebelumnya.


Rm. Bambang memang seperti ikut bertugas dalam urusan konsumsi Domus. Tetapi yang diemban Rm. Bambang terbatas pada 30 kali penghadiran snak dan even hajatan Domus. Adapun hajatan-hajatan yang terjadi di Domus adalah ulang tahun imamat para romo (7 atau 8 kali dalam setahun), ulang tahun pemberkatan rumah, pembaharuan janji imamat sebelum Kamis Putih, dan Malam Natal / Malam Paskah. Bahkan kini ada tambahan peringatan arwah untuk romo yang pernah tinggal di Domus Kentungan dan sudah wafat. Kecuali pembaharuan janji imamat, semua even selalu membuka kehadiran banyak tamu. Meskipun demikian, tugas terbatas dari Rm. Bambang membutuhkan pembeayaan khusus walau dalam tampilan wajar. Kecuali snak, yang dihadirkan dalam ujud makanan (in natura), yang lain membutuhkan dana keuangan khusus. Rm. Bambang memang berusaha mendapatkan dana sumbangan uang dengan penjualan kain batik. Tetapi hasilnya tentu kurang memadahi untuk menanggung semua kebutuhan. Apalagi seperti bulan Desember 2023 ada 4 kali even : a) Ulang tahun imamat ke 45 untuk Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono dan Rm. Priyanto; b) Perayaan Malam Natal; c) Peringatan 7 hari wafat Rm. Sari; dan d) Peringatan 40 hari wafat Rm. Budyapranata. Puji Tuhan, selain penyumbang snak, ada juga para penyumbang dana uang untuk even khusus yang bagi para romo sepuh diharapkan menjadi sarana perjumpaan dengan banyak umat. Maklumlah, para romo sepuh sudah seperti terjauhkan dari derap kehidupan umat dengan tinggal di rumah sepuh.  

Selama bulan Desember 2023 para penyumbang konsumsi adalah sebagai berikut :

  • Penyumbang Snak : Ibu Darsono, Ibu Rini, Ibu Endang Prayitno, Ibu Kanti, Ibu Emma, Ibu Joni, Ibu Tita, Ibu Yosefin Setyawati, Ibu Dwi Umroh, Ibu Debby, Ibu Lucida, Sdri. Lusi, Ibu Atik Nugroho, Ibu Ira Doga, Ibu Jondit, Ibu Chandra, Ibu Yuni, Ibu Rosa, Ibu Nita, Ibu Anna, Ibu Tutik.
  • Penyumbang Konsumsi Lain : Ibu Ambar, Ibu Umi, Ibu Ratmi, Ibu Mardanu, Ibu Nadya, Ibu Lucy, Bapak Blasius Chasto, Apotek Kudu Sehat, Ibu Sri Purwaningsih, Ibu Emiliana Sri Pujiati, Ibu Agnes Kadyartini, Keluarga Patik (5 org), Ibu Rini Wahyudi, Ibu Retno Wiraksi, Ibu M Retha, PUPIP KAS, Bapak Taruno.

Santo Telemakus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 23 Oktober 2014 Diperbaharui: 27 Desember 2019 Hits: 9036

  • Perayaan
    1 Januari
  •  
  • Lahir
    Hidup pada akhir abad ke-4 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Yang tertulis : Datang dari Timur ke Roma
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Dilempari batu sampai mati dalam arena Gladiator di Roma - Italia pada tanggal 1 Januari 391 atau 404 (sumber berbeda)
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Kisah tentang Santo Telemakus ditemukan dalam tulisan Theodoret, Uskup Cyrrhus, Suriah. Telemakus disebutkan sebagai seorang pertapa (sumber lain menyebutkan : biarawan)  yang datang ke Roma dari Timur. Ia mencoba untuk menghentikan perkelahian gladiator di amphitheater Romawi, hingga ia dilempari batu sampai mati oleh orang banyak. Kaisar Kristen Honorius, bagaimanapun, sangat terkesan dengan kemartiran biarawan itu dan mendorongnya untuk mengeluarkan larangan yang sangat bersejarah, yaitu melarang pertunjukan pertarungan gladiator.

Pertarungan gladiator yang terakhir diketahui berlangsung di Roma adalah pada tanggal 1 Januari 404 M, jadi tanggal ini dijadikan sebagai tanggal kemartiran Santo Telemakus.

Sebuah tradisi lain mengisahkan bahwa kemartiran Santo Telemakus terjadi setelah ia berdiri di ampiteater dan mengatakan kepada majelis untuk berhenti menyembah berhala dan mempersembahkan korban kepada para dewa. Mendengar pernyataan ini, prefek kota lalu memerintahkan para gladiator untuk membunuh Telemachus.

Lamunan Hari Raya

Santa Maria Bunda Allah

Senin, 1 Januari 2024

Lukas 2:16-21

16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang perempuan disebut ibu karena bisa hamil dan melahirkan anak. Untuk zaman kini dia juga menyediakan waktu untuk menyusui anak hingga usia 2 tahun.
  • Tampaknya, seorang ibu akan merasa senang kalau anaknya menarik dan membuat banyak orang tertarik. Dia akan memberi kesempatan anaknya untuk berprestasi dengan memberi kesempatan kursus-kursus di samping belajar di sekolah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki anak yang membuat banyak orang tertarik dan berprerstasi membuat seorang ibu bahagia, seorang ibu sejati bisa menjadi teladan bagi banyak orang karena biasa mengutamakan ambil kesempatan menginternalisasi segala pengalaman dan merenungkan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati seorang perempuan akan menjadi ibu sejati karena selalu menyertai anak dengan kebiasaan berakraban dengan suara nurani.    

Ah, ibu yang baik itu untuk jaman kini adalah memiliki karier sehingga mampu mandiri.

Saturday, December 30, 2023

Kunjungan-kunjungan Sesudah Natal 2023

Dalam pikiran Rm. Bambang, yang biasa membuat berita tentang Domus, sehabis perayaan Natal 25 Desember umat akan sibuk di Lingkungan masing-masing. Mereka akan mengadakan perayaan Natal bersama umat se-Lingkungan. Banyak yang meminta romo datang untuk memimpin Misa Natal di Lingkungan. Rm. Bambangpun termasuk yang diminta Natalan Lingkungan. Itu terjadi pada tanggal 28 Desember 2023 di Lingkungan Pedaran, Paroki Klepu. Ada juga umat yang mengadakan hajatan perkawinan sesudah 25 Desember. Rm. Bambang juga mendapatkan undangan menghadiri perkawinan di Klaten pada tanggal 31 Desember 2023. Semua kesibukan umat tampaknya juga memanfaatkan banyaknya warga Katolik yang tinggal di luar Jogja dan mudik liburan. Gambaran kesibukan seperti itu membuat Rm. Bambang juga menggambarkan akan sepinya Domus Pacis Santu Petrus dari kedatangan pengunjung.


Namun yang terjadi ternyata tidak seperti yang dipikir oleh Rm. Bambang. Ternyata Domus Pacis tidak sepi dari kunjungan. Bahkan sehari sesudah Natalan, tanggal 26 Desemebr 2023, ada kunjungan dari Panitia Natal Paroki Kumetiran sementara Rm. Hartanta dan Rm. Bambang pergi melayani Misa ujub keluarga. Rm. Hartanta di Jalan Wonosari dan Rm. Bambang di Gamping. Dan pada hari yang sama itu pula, pada siang hari ada kunjungan Kuria Keuskupan Agung Semarang yang terdiri dari Uskup, Vikjen, Sekretaris, Ekonom, dan Wakil Ekonom. Selain datangnya rombongan tamu untuk semua romo, Domus juga diramaikan dengan hadirnya beberapa tamu untuk romo-romo tertentu secara pribadi. Rm. Bambang termasuk yang mendapat kunjungan pribadi, yaitu keluarga almarhum Romo Diakon Hartoko yang wafat ketika hampir tahbisan 8 Desember 1978. Almarhum adalah teman Rm. Bambang sejak SMA sehingga hingga kini masih ada hubungan dengan keluarga almarhum. Karena Rm. Yadi menjadi angkatan di Kentungan, beliau juga diajak menemui. Rm. Bambang pada hari berikutnya juga mendapatkan tamu dari Tangerang, yaitu Ibu Yanti bersama suami dan anak-anaknya pada tanggal 28 Desember 2023. Kemudian pada Jumat 29 Desember 2023 ada 2 rombongan tamu untuk semua romo. Yang pertama rombongan Prodiakon Paroki dari Paroki Kebon Arum pada pagi hari. Sedang di siang sekitar jam 14.00 yang datang adalah Panitia Natal Paroki Tanah Mas, Semarang. Sedang hadirnya Umat Lingkungan Lempuyangan Paroki Kotabaru pada Minggu 31 Desember 2023 akan menjadi kisah tersendiri.

Santo Paus Silvester I

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 24 Desember 2019 Hits: 17224

  • Perayaan
    31 Desember
  •  
  • Lahir
    Hidup pada Abad ke-4
  •  
  • Kota asal
    Roma - Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 31 Desember 335 di Roma, Italia | Oleh sebab alamiah
    Dimakamkan di Church of Saint Sylvester Roma.
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Paus St. Sylvester I adalah paus kita yang ke-33. Ia dinobatkan menjadi paus menggantikan Santo Paus Meltiades. Ia adalah orang yang membabtis Kaisar Romawi menjadi seorang Kristen dan sekaligus menjadi bapa Spiritual dari Kaisar Kristen pertama dalam kerajaan Romawi; Kaisar Konstantinus I. Kisah pertobatan Kaisar ini sungguh luar biasa.

Pada mulanya Konstantinus sama saja dengan para kaisar pendahulunya yang membenci dan menganiaya umat Kristen. Kemudian Konstantinus I terjangkit penyakit kusta. Ia sudah  menyelenggarakan suatu ritual kafir penyembahan dewa-dewi sebagai usaha mendapatkan kesembuhan. Namun ia tidak juga disembuhkan.  Menurut legenda Kaisar kemudian bermimpi di mana ia melihat St. Petrus dan St. Paulus berbicara kepadanya. Mereka menyuruh kaisar pergi kepada Paus Sylvester untuk minta disembuhkan. Konstantinus kemudian memohon kepada paus agar ia dibaptis dan kaisar dibaptis di Basilika St. Yohanes Lateran. Pada saat Pembaptisan, Kontantinus disembuhkan sama sekali dari penyakitnya. Sejak saat itu, Konstantinus tidak hanya mengijinkan agama Kristiani berkembang, (mengeluarkan Edik Milano);  malahan ia sendiri menjadi seorang Kristen yang taat. Kejadian ini menandai berakhirnya masa penganiayaan pada umat Kristen yang sudah berlangsung selama hampir tiga abad.  Konstantinus I dikemudian hari dikenal dengan nama Konstantinus Agung;  Kaisar Romawi Kristen yang pertama.

Dalam masa kepausan Santo Sylvester; dengan dukungan penuh dari Kaisar Konstantinus, Paus Sylvester lalu membangun gereja-gereja besar di Roma. Seperti Basilika St. Johanes Lateran, Santa Croce in Gerusalemme, Basilika Santo Petrus, dan beberapa gereja cemeterial di atas makam para martir. Dalam masa ini juga diselenggarakan konsili ekumenis pertama yang disebut Konsili Nicea I pada tahun 325. Paus Sylvester sendiri tidak bisa menghadiri Konsili tersebut, namun ia menunjuk Vitus dan Vincentius untuk mewakilinya dan ia menyetujui semua keputusan dari sidang Konsili tersebut.

Devosi kepada Paus Sylvester I amat terkenal pada masa Gereja Perdana. Ia adalah paus pertama bukan martir yang dimaklumkan sebagai santo. Di Basilika St. Yohanes Lateran di Roma terdapat suatu dinding berhiaskan mozaik yang sungguh indah, menggambarkan Yesus memberikan kunci-kunci kuasa rohani kepada Paus St Sylvester I.

Lamunan Pesta

Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf

Minggu, 31 Desember 2023

Lukas 2:22-40

22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya keluarga kerap disebut sebagai harta yang paling berharga. Orang hadir di dunia lewat keluarga, dan lewat keluarga baik-baik orang melewati dunia dengan baik.
  • Tampaknya, keluarga biasa disebut baik kalau dapat menjadi landasan hidup sesuai dengan tatanan masyarakat. Dari situ orang ditentukan akan mampu menjadi warga masyarakat dengan baik atau tidak.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun di dalamnya dibiasakan berdisiplin dengan segala tatanan sebagai pegangan hidup, keluarga akan sungguh menjadi mulia kalau juga sadar membutuhkan dan terbuka pada daya ilahi untuk kekokohan dan kebijakan hidup para anggotanya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati keluarga yang ada dalam kekudusan akan hidup berpegang pada hukum dengan anugrah daya kekuatan dari Tuhan.  

Ah, keluarga akan disebut baik kalau anak-anaknya sukses dalam studi dan pandai cari uang.

Friday, December 29, 2023

Tak Minat Liburan?

Pada Jumat 29 Desember 2023 sesudah makan malam Mas Nugroho, salah satu tenaga Domus, berkata kepada Rm. Bambang "Romo mboten gadhah kanca omong-omong bar dhahar" (Romo tak punya teman omong-omong sesudah makan). Yang dimaksudkan oleh Mas Nugroho tentu berkaitan dengan tiadanya Rm. Jarot. Rm. Jarot memang baru tak ada di Domus Pacis St. Petrus. Beliau sedang menikmati liburan dengan keluarga saudara-saudarinya bersama anak cucu. Rm. Jarot memulai liburan dengan pergi ke Purbalingga pada Rabu tanggal 27 Desember 2023. Pada Kamis malam hari berikutnya beliau sudah berada kembali di Domus. Namun demikian pada tanggal 29 Desember itu, ketika para romo mulai Misa Komunitas pada jam 17.30, Rm. Jarot didorong oleh adik iparnya dengan kursi roda untuk pergi lagi meninggalkan Domus. Bersama keluarga beliau berlibur di Wisma Maya, Kaliurang.


Sebenarnya ketika masih di Domus Pacis Puren, sebelum pandemi Covid-19, pada sekitar Natal dan Paskah serta Idul Fitri para romo sepuh mendapatkan kesempatan pulang atau berlibur dengan keluarga. Dulu ada yang beberapa hari berada di rumah bersama keluarga. Setelah berada di Domus Pacis Santo Petrus keadaan sudah lain. Selain Rm. Hartanta, direktur yang masih muda sehingga masih sering mengunjungi keluarga, kini para romo sepuh banyak tidak memanfaatkan kesempatan libur sekalipun akan ada pengantar dengan mobil. Dulu, sejak masuk rumah tua, yang tidak pernah pulang ke keluarga dengan menginap hanya Rm. Bambang. Sesudah berada di Domus Petrus, sejauh diingat oleh Rm. Bambang, yang pernah ambil libur dan menginap di keluarga hanya Mgr. Blasius. Tetapi sesudah itu, hingga kehadiran Rm. Jarot pada 8 September 2023, romo-romo sepuh lain tak ada yang ambil libur. Semua tentu mengingat kondisi fisik yang membutuhkan pelayanan khusus. Pelayanan seperti yang ada di Domus tak dapat diperoleh dalam keluarga. Maka, ketika akan masuk Natalan Rm. Hartanta menawarkan kesempatan libur, hanya Rm. Jarot dan Rm. Suntoro yang memanfaatkan. Rm. Suntarapun hanya menengok sebentar di rumahnya pada tanggal 25 Desember 2023. Padahal dulu setiap libur Natal dan Idul Fitri, ketika masih di Domus Puren, Rm. Suntara pasti tidur di rumah paling tidak 5 hari.

Santa Anysia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 24 Desember 2019 Hits: 13082

  • Perayaan
    30 Desember
  •  
  • Lahir
    Hidup pada akhir abad ke-2
  •  
  • Kota asal
    Salonika, Thessaly, Yunani
  •  
  • Wafat
  •  
  • 30 December 304 | Martir. Di tebas dengan pedang sampai mati
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santa Anysia hidup di Tesalonika pada akhir abad kedua. Ia lahir dari keluarga Kristen yang kaya dan saleh.  Anysia sangat saleh. Ia hidup dalam doa dan ia memiliki kaul pribadi akan kesucian dan kemiskinan. Ia juga sering menggunakan kekayaannya untuk membantu orang-orang miskin di Tesalonika. Tesalonika adalah sebuah kota purba di Yunani di mana St. Paulus pernah singgah dan mewartakan Injil Kristus. 

Pada masa itu, terjadi penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristiani. Gubernur Tesalonika bertekad untuk mencegah semua umat Kristiani untuk berkumpul bersama dan merayakan Misa. Tetapi umat beriman secara diam-diam  tetap berkumpul dan merayakan misa bersama. Pada suatu hari Anysia berusaha untuk menghadiri pertemuan tersebut. Ketika ia melewati pintu gerbang kota yang disebut Gerbang Kasandra, seorang serdadu menjadi curiga kepadanya. Ia segera menghalangi langkah Anysia serta menyelidiki ke manakah Anysia hendak pergi.

Karena amat ketakutan, Anysia melangkah mundur sambil dengan tidak sadar membuat tanda salib. Melihat itu, sang serdadu langsung menyadari bahwa gadis ini adalah seorang Kristen. Ia mencengkeram tubuhnya dengan kasar dan berusaha menyeretnya menuju kuil berhala untuk memaksa Anysia agar murtad dengan memberikan persembahan kepada dewa-dewi dalam kuil tersebut. Anysia berusaha melawan sekuat tenaga sehingga orang kafir itu menjadi semakin marah. Akhirnya, dalam puncak kemarahan, ia mencabut pedangnya dan menebaskannya ke tubuh Anysia. Anysia pun jatuh dan tewas seketika di kaki sang serdadu.

Ketika penganiayaan telah berakhir, umat Kristiani Tesalonika mendirikan sebuah gereja di tempat di mana St. Anysia telah menyerahkan nyawa bagi Kristus. Anysia wafat sekitar tahun 304.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Lamunan Oktaf Natal

Sabtu, 30 Desember 2023

Lukas 2:36-40

36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kaum papa dan menderita justru sering menjadi kelompok terpinggirkan. Kepapaan dapat terjadi karena kondisi yang berstatus kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel.
  • Tampaknya, pada zaman Tuhan Yesus seorang janda termasuk dalam golongan papa. Para janda tak bisa memiliki hak milik dan tak punya gantungan untuk hidup.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun karena kepapaan menjadi golongan terpinggirkan, kalau memiliki kebiasaan mendekat dalam lingkungan ilahi menjalani agama lebih dari yang diwajibkan, orang akan bisa tampil menjadi pewarta kesejatian hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati sekalipun menjadi golongan kecil tak terpandang orang akan memiliki hati penuh syukur sehingga mampu jadi guru kehidupan.  

Ah, golongan kecil itu yang paling pokok harus dicarikan bantuan.

Thursday, December 28, 2023

Misa Peringatan Arwah


Pada jam 16.30 Selasa 26 Desember 2023 ruangan depan kamar romo-romo di barat Kapel Domus mulai ada yang duduk-duduk omong-omong. Karyawan memang sudah menata kursi di situ. Bu Rini menyajikan beberapa makanan kecil termasuk teh dalam jumbo. Bahkan seorang tamu membawa oleh-oleh untuk romo tetapi kemudian dijadikan tambahan snak. Makin lama tamu-tamu makin bertambah banyak. Sejauh diamati oleh Rm. Bambang mereka berasal dari Maguwo, Pringwulung, Pringgolayan, Klepu, Warak, dan Medari. Itulah acara yang biasanya disebut dengan istilah welcome snak. Mereka datang untuk memenuhi undangan Domus. Pada waktu itu Domus mengadakan peringatan arwah wafat Rm. Aloysius Budyapranata yang ke 40. 

Pada jam 17.30 semua tamu sudah masuk memenuhi tempat duduk dalam Kapel Domus. Misa Arwah saat itu sebenarnya memanfaatkan Misa Komunitas Harian para romo Domus. Yang memimpin adalah Rm. Hartanta. Yang menjadi lektor untuk Bacaan Pertama adalah Mas Ardy, salah satu karyawan Domus. Barangkali yang boleh dikatakan khusus tidak seperti biasa adalah bagian homili. Rm. Hartanta sebagai direktur menuliskan nama Rm. Bambang untuk membaca Injil diteruskan penyampaian homili. Rm. Bambang tampil seperti kalau berhadapan dengan umat umum di luar Domus. Kalau dalam Misa Harian Domus dia menyampaikan homili sekitar 3 menit, di hadapan umat umum dia akan tampil seperti pengajian. Kebetulan hari itu, Selasa 26 Desember 2023, adalah hari peringatan Santo Stefanus, martir pertama. Rm. Bambang menggambarkan Santo Stefanus adalah satu dari 7 orang diakon yang bertugas melayani urusan duniawi, yaitu pembagian jatah untuk para janda. Hal ini dihubungkan dengan kehidupan Rm. Budya yang menjadi perintis karya Komunikasi Sosial (Komsos). Ini menyangkut hal-hal duniawi dalam hal media dengan segala peralatan dan urusan siaran radio dan TV. Rm. Budya juga membuat banyak kaset rekaman. Maka Rm. Bambang menyebut Rm. Budya sebagai Martir Komsos, karena seperti Santo Stefanus beliau juga mengalami banyak tantangan. Tetapi beliau bertahan bahkan sampai usia lansia tetap ber-komsos dan berhenti pada saat-saat terakhir.

Santo Thomas Becket

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 23 Desember 2019 Hits: 10566

  • Perayaan
    29 Desember
  •  
  • Lahir
    21 Desember 1118
  •  
  • Kota asal
    London, Inggris
  •  
  • Wafat
  •  
  • 29 Desember 1170. | Matir. Dibunuh didalam Kathedral Canterbury, Inggris
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 21 February 1173 oleh Paus Alexander III

Thomas Becket lahir di Cheapside London  pada tanggal 21 Desember 1118. Ayahnya adalah seorang tuan tanah kecil atau bangsawan kelas rendah di Inggris.  Ketika usianya sekitar duapuluh empat tahun, Thomas mendapatkan pekerjaan di Keuskupan Agung Canterbury. Di sini ia mulai tertarik untuk menjadi seorang imam. Thomas seorang pemuda yang tampan, amat cerdas dan pandai bergaul. Sebentar saja, ia telah menjadi kesayangan Raja Henry II sendiri. Orang mengatakan bahwa raja dan Thomas memiliki hanya satu hati dan satu pikiran - seperti layaknya sepasang sahabat karib. 

Raja Henry II bahkan mengirim putranya yang juga bernama Henry untuk hidup bersama Thomas. Adalah lumrah pada masa itu apabila anak bangsawan dibina dengan cara tinggal dalam rumah bangsawan lainnya.  Pangeran Henry dilaporkan pernah mengatakan bahwa dalam sehari; Thomas Becket menunjukkan cinta kasih yang tulus dan figur kebapakan yang dibutuhkannya dan lebih dari yang bisa diberikan oleh ayahnya dalam sepanjang hidupnya. Keterikatan emosional Henry muda dengan Santo Thomas Becket sebagai ayah angkat mungkin merupakan salah satu alasan yang membuat Henry muda di kemudian hari berbalik menentang ayahnya.

Ketika Thomas berusia tigapuluh enam tahun, Raja Henry menjadikannya ketua parlemen. Sebagai ketua parlemen Inggris, Thomas menempati rumah yang besar dan kemewahan.  Namun demikian, ia sungguh murah hati kepada orang-orang miskin. Awalnya Ia adalah seorang yang cepat marah, dan ia mengatasinya dengan melakukan banyak matiraga dan melewatkan berjam-jam lamanya dalam doa, seringkali hingga larut malam.

Ketika Uskup Agung Canterbury wafat, raja meminta paus untuk memberikan jabatan tersebut kepada Thomas. Itu berarti bahwa Thomas harus ditahbiskan terlebih dahulu menjadi seorang imam. Tetapi, Thomas mengatakan secara terus terang kepada raja bahwa ia tidak ingin menjadi Uskup Agung Canterbury. Ia sadar sepenuhnya bahwa jabatan itu akan menempatkannya dalam konflik langsung dengan Raja Henry. Thomas tahu bahwa kalau ia menjadi seorang Uskup maka haruslah ia membela Gereja; dan itu berarti bahwa ia akan berhadap-hadapan secara langsung dengan Raja Henry.

“Bila saya seorang uskup maka kasih baginda kepadaku akan berubah menjadi kebencian,” demikian ia memperingatkan Henry.  Raja tidak peduli, dan Thomas ditahbiskan menjadi iman dan kemudian menjadi uskup pada tahun 1162. Pada mulanya, segala sesuatu berjalan lancar seperti sedia kala.

Suatu hari raja menuntut sejumlah uang yang cukup besar dari kas gereja. Uskup Thomas dengan tegas menolak tuntutan ini karena merasa tidak patut bila keuangan dan kebebasan gereja dirampas oleh negara. Penolakan tegas ini membuat Raja geram terhadap sahabatnya itu. Ia  mulai memperlakukan Thomas dengan buruk.  Sesaat, Thomas tergoda untuk sedikit mengalah. Tetapi kemudian ia menyadari akan kuatnya keinginan Raja Henry untuk mengendalikan Gereja. Thomas sungguh menyesal bahwa ia bahkan pernah berpikiran untuk mengalah kepada raja. Ia mohon ampun atas kelemahannya itu dengan bermatiraga, dan kemudian ia menjadi lebih tegas dari sebelumnya.

Kebencian raja semakin menjadi-jadi ketika ia menyadari bahwa uskup Thomas tidak mungkin akan mengalah padanya. Suatu hari, dalam amarahnya raja berteriak : “Tak adakah seorang pun yang dapat mengenyahkan uskup agung sialan ini dari hadapanku?” Beberapa perwira kerajaan menanggapi umpatan ini dengan serius. Mereka bermufakat untuk menghabisi sang uskup agung.  Mereka kemudian menyerang Thomas yang sedang merayakan misa di dalam katedral keuskupan. Dalam sakrat maut, bapa uskup mengatakan, “Demi nama Yesus dan demi membela Gereja, aku bersedia mati.” 

Hari itu tanggal 29 Desember 1170. Segenap umat Kristiani di seluruh penjuru dunia terkejut dan ngeri atas pembunuhan keji di dalam Katedral tersebut. Paus Alexander III dengan keras menegur raja Henry bahwa ia secara pribadi bertanggung jawab atas pembunuhan uskup agung.

Uskup Agung Thomas Becket dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Alexander III pada tahun 1173.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Lamunan Oktaf Natal

Jumat, 29 Desember 2023

Lukas 2:22-35

22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, tidak sedikit orang ingin berumur panjang. Sudah lansiapun orang bisa masih berharap mengalami tahun-tahun berikut selama mungkin.
  • Tampaknya, orang bisa merasa bangga karena berusia panjang. Dia bisa berjuang diperlamakan untuk mengalami kematian.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun dengan usia lansia tinggi orang bisa bangga, karena hidup dalam kuasa terang nurani orang bisa ikhlas meninggalkan dunia karena menyaksikan masa depan banyak orang terarah pada kehidupan damai dan sejahtera. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kaum lansia bisa berbahagia dan tak merasa tergusur karena munculnya peran-peran muda yang menjanjikan.   

Ah, sehebat apapun orang muda harus meneladan yang tua dan lansia.

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...