Saturday, April 29, 2023

Lamunan Pekan Paskah IV

Minggu, 30 April 2023

Yohanes 10:1-10

1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, di setiap agama ada tokoh-tokohnya. Mereka kerap dipandang sebagai tokoh-tokoh rohani.
  • Tampaknya, karena dipandang sebagai tokoh-tokoh rohani, para tokoh agama bisa merasa menjadi tokoh iman. Mereka mengurus umat agar selalu berada dalam hubungan baik dengan Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sibuk mengurus kegiatan-kegiatan keagamaan untuk umat, kalau berbagai kebaikan umat dipandang sebagai hasil dan prestasi kegiatannya, orang dapat seperti koruptor karena diam-diam mengkomersialisasikan atau paling tidak mencari keuntungan duniawi dalam agama. Dalam yang Ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengutamakan agama sebagai tanda dan sarana menyuburkan kemesraannya hubungan dengan Tuhan yang bertakhta dalam hati.

Ah, sekalipun tokoh-tokoh agama ya harus mendapatkan kebutuhan hidupnya.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...