Saturday, April 22, 2023

Bidang Paguyuban Kelor


Kalau pada Rabu 19 April 2023 ada suasana hingar bingar karena rombongan tamu guru-guru TK Kanisius DIY, lain halnya dengan rombongan tamu dari Paroki Kelor pada hari berikutnya. Mungkin bisa dikatakan bahwa jumlah orang dari rombongan guru TK Kanisus lebih dari 60 orang dan yang dari Kelor 8 orang. Tetapi dalam penilaian Rm. Bambang hal itu bukan karena jumlah orang. Beberapa kali jumlah orang dalam rombongan tamu di bawah 10 orang. Suasana kelakar penuh canda tawa tetap bisa terjadi, Tetapi ketika para tamu dari Kelor datang, mereka langsung memberi salam kepada setiap romo Domus yang muncul ikut menyambut. Bahkan kemudian mereka langsung asyik omong-omong dengan para romo dalam suasana yang cukup serius bertanya ini itu. Sementara itu beberapa romo berbicara dengan volume rendah. Tetapi para tamu tampak gembira dapat melakukan omong-omong tanpa panduan. 

"Romo, menapa leres Romo Tri lenggah ing mriki?" (Romo, benarkah Rm. Tri tinggal di sini?) tiba-tiba salah satu ibu bertanya kepada Rm. Bambang yang ganti bertanya "Romo Tri Hartono, nggih?" (Rm. Tri Hartono, ya?). Ibu itu mengiyakan. Para tamu jadi sedikit heboh karena tahu di Domus Pacis ada Rm. Tri Hartono. Maklumlah para tamu, kecuali salah satu ibu yang berusia 46 tahun, termasuk kaum tua bahkan juga lansia. Mereka juga mengenal Rm. Tri Hartono dengan sebutan populer "Romo Bagus". Rm. Tri Hartono memang pernah berkarya di Paroki Wonosari pada tahun 1990an. Pada waktu itu Paroki Kelor masih sebuah wilayah di bawah Wonosari. Mereka diberi kesempatan menjenguk Rm. Tri Hartono bertiga-tiga. Barangkali menyaksikan kondisi Rm. Tri hanya terbaring dan tak dapat berkata-kata, mereka tampak terharu. Bahkan salah satu bapak setiap kali mengelap air mata.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...